Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Ini Refleksi Emil Dardak Pimpin Jatim Bersama Khofifah pada 2019

Kompas.com - 02/01/2020, 19:39 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Perbedaan dalam memimpin di tingkat provinsi

Tak hanya menjabarkan capaian, Emil juga mengaku jika ada perbedaan mendasar dalam memimpin pemerintahan di tingkat provinsi.

“Kami harus fokus ke pendekatan makro, tapi tetap harus membumi dan paham penerapan di tingkat mikro,” ujar dia.

Dia mencotohkan, jika terjadi bencana, yang turun ke lapangan terlebih dalu tentu bupati atau wali kota setempat.

“Kecuali bencana yang berskala besar, seperti banjir di wilayah sungai Bengawan Solo hingga kebakaran hutan di berbagai penjuru Jatim,” kata Emil.

Baca juga: Gubernur Khofifah: Alhamdulillah, Natal di Jatim Aman dan Khidmat

Pada kondisi seperti itu, imbuh dia, dirinya dan gubernur akan terjun langsung mengawal upaya penanganan bencana bersama instansi terkait.

Meski demikian, bukan berarti pihaknya tidak memantau kejadian yang bersifat intrakabupaten atau kota,

“Dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops), kami senantiasa memantau terus penanganan di lapangan dan ikut turun ke lapangan jika memang dibutuhkan,” jelas Emil.

Untuk itu, ia bersyukur koordinasi lintas instansi berjalan dengan sangat baik.

Baca juga: Khofifah Klaim Harga Bahan Pokok di Jatim Naik Wajar Jelang Natal dan Tahun Baru

Salah satu contohnya adalah saat pemadaman kebakaran hutan di mana Emil turut ditugaskan Gubernur mengawal koordinasi bersama TNI, kepolisian, dan Perhutani.

Saat itu, ia ikut menyusun strategi penanganan darurat kebakaran yang terjadi bersamaan di wilayah gunung Arjuno dan gunung Ijen dengan keterbatasan unit helikopter water bombing.

“Bupati Banyuwangi meminta water bombing, tetapi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kami mengoptimalkan helikopter water bombing yang sudah ada,” kata Emil.

Oleh karena itu, pihaknya harus mengambil keputusan strategis, apakah operasi pemadaman di Arjuno terus dilanjutkan atau segera bergeser ke Ijen.

Hasilnya, keputusan menetapkan batas waktu pemadaman di Arjuno dan memindahkan ke Ijen membuahkan hasil positif.

Fokus pada 2020

Untuk fokus pada 2020, bersama Omnibus Law di pusat, Emil turut mengawal komitmen Gubernur mengidentifikasi penyederhanaan peraturan terkait perizinan yang menjadi kewenangan Pemprov Jatim.

“Kita tengah memverifikasi hasil analisis dinas dan unit kerja Pemprov terkait pandangan langsung dari berbagai elemen masyarakat terkait,” imbuh dia.

Emil mengatakan, untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Singhasari dan Amazon Web Services (AWS) telah menyetujui usulan kami menjadikan KEK sebagai pusat inovasi atau launchpad.

“Untuk solusi teknologi sektor publik berbasis cloud computing, ini akan mendorong keterlibatan banyak talenta IT di Jawa Timur,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com