Karena adanya respon itu, ia akhirnya memberikan pilihan kepada warga bersangkutan untuk mundur atau tetap berlanjut.
"Karena labelisasi ini merupakan bagian upaya kami melakukan verifikasi validasi di lapangan, kami minta kepada mereka yang menolak untuk menentukan keputusannya sendiri. Akhirnya, banyak yang mundur. Mungkin karena malu disebut miskin," kata Sholeh.
Baca juga: Mensos soal Temuan Adanya Maladministrasi di PKH: Hanya Salah Data
Meskipun ribuan warga di Jombang sudah banyak yang mengundurkan diri dari penerima bantuan PKH, namun pendaftaran peserta baru masih tetap terbuka.
Hanya saja, Sholeh mengatakan prosesnya melalui pengusulan dari desa terlebih dahulu, untuk selanjutnya disampaikan kepada pusat.
"Tapi prosesnya harus melalui musyawarah desa (Musdes) dulu, dari situ nanti akan kami usulkan kepada Kementerian Sosial," ujar dia.
Hingga 2019, ia mencatat total kepesertaan penerima bantuan PKH di Jombang ada sebanyak 86.000 KPM. Jumlah itu tersebar di 306 desa/kelurahan.
Baca juga: Dengan Stiker Keluarga Miskin, Desa Ini Berhasil Tertibkan Penerima Bantuan PKH
Penulis : Kontributor Jombang, Moh. Syafií|Editor : Robertus Belarminus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.