"Beras sudah mau habis. Mau kerja cari uang belum bisa," katanya.
Baca juga: Banjir di Sumbar, 327 Rumah Warga Tergenang, Satu Bocah Tewas
Sementara itu, banjir terparah merendam Desa Padang Luas, Kecamatan Tambang, yang berada di hilir Desa Sungai Rambai.
Sementara warga lain, Muhamad (61) mengatakan, terdapat satu titik ketinggian banjir lebih dari satu meter, karena dataran rendah.
"Sampai hari ini belum bantuan dari pemerintah saya belum dapat. Cuma bantuan pribadi ada, kayak beras, minyak, gula dan teh," katanya.
Dia mengaku, sudah sempat berhutang ke warung untuk membeli beras, minyak dan kebutuhan lainnya.
"Uang habis, terpaksa berhutang lagi. Sekarang hutang di warung sudah Rp 300.000, tinggal mikirin bagaimana bayarnya. Mau nyadap karet, kebun lagi banjir," kata Muhamad dengan nada pasrah.
Baca juga: Belum Dapat Bantuan, Warga Kampar Arungi Banjir untuk Pergi Beli Makanan
Sebagaimana diberitakan, luapan air Sungai Kampar mulai merendam rumah warga disejumlah kecamatan di Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (12/12/2019).
Aliran Sungai Kampar meluap, setelah lima pintu air waduk PLTA Koto Panjang dibuka dengan ketinggian satu meter lebih.
Selama empat hari banjir semakin meluas. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 sentimeter hingga 1,5 meter.
Tak rumah warga, sejumlah sekolah juga terendam banjir yang membuat siswa terpaksa diliburkan.
Kemudian, ratusan hektar sawah petani juga terancam gagal panen akibat diterjang banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.