Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Gempa Bumi M 7,1 di Maluku Utara, Tsunami 10 Cm hingga 19 Kali Gempa Susulan

Kompas.com - 15/11/2019, 06:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Warga pesisir tersebut di mengungsi pada tengah malam menuju Jumat (15/11/2019) dini hari.

Dari pantauan Kompas.com, puluhan warga Kampung Ambong mengungsi ke Gunung Wori yang merupakan area ketinggian yang terletak di wilayah Desa Winuri, Likupang Timur.

Baca juga: Waspada Tsunami Pasca-gempa M 7,1, Warga Pesisir Minahasa Utara Mengungsi ke Gunung

3. Kepanikan di Rumah Sakit Dharma Ibu

Dari pantauan Kompas.com, saat terjadi gempa, kepanikan juga terjadi di rumah sakit Dharma Ibu.

Para pasien lari berhamburan keluar rumah sakit. Salah satunya, Ema, yang merupakan salah satu keluarga pasien.

Dia terpaksa menyelamatkan ibunya dengan kursi roda keluar rumah sakit karena panik.

“Kuat sekali pak (guncangan gempa), makanya ibu saya bawa lari keluar rumah sakit. Tidak bisa pakai lift, jadi turunkan tadi dengan kursi roda dengan tangga manual,” katanya lagi.

Baca juga: Diguncang Gempa M 7,1, Warga Ternate Berhamburan Keluar Rumah

4. Pilih mengungsi karena warga trauma gempa dan tsunami

Ilustrasi Gempa Bumi

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi Gempa Bumi

Sebagian dari warga mengungsi di kerabat mereka maupun sanak saudara yang rumahnya di dataran tinggi.

“Ia pak mengungsi takut tsunami,” kata Intan, salah satu warga.
Hal senada juga diungkapkan Jainal. Dia bersama keluarganya terpaksa mengungsi karena takut tsunami serta adanya gempa susulan.
“Mau mengungsi pak, tapi belum tahu kemana, tidak ada saudara yang tinggal di ketinggian,” katanya.

Dari laporan BMKG, pusat gempa berada 137 km Barat Laut Jailolo, Maluku Utara, dengan posisi 1.67 LU dan 126.39 BT. Kedalaman pusat gempa 73 km.

Baca juga: Diguncang Gempa M 7,1, Warga Ternate Takut Tsunami hingga Mengungsi di Ketinggian

(Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey, Kontributor Kompas TV Maros-Pangkep, Chermanto Tjaombah, Kontributor Ternate, Fatimah Yamin | Editor: Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com