Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Siswa SMP di Pekanbaru Dibully Teman Sekelas

Kompas.com - 09/11/2019, 10:16 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Kasus siswa SMP di-bully dilaporkan ke Polresta Pekanbaru.

"Hari Kamis (7/11/2019) dilaporkan sama ibunya (Lala Ila Mila) ke Polresta Pekanbaru," kata paman korban, Muchtar, kepada Kompas.com, Jumat.

Dia berharap, polisi menindaklanjuti kasus bully tersebut, agar ke ke depannya tidak terjadi lagi.

"Kami harap ditindaklanjuti polisi, supaya kasus ini tidak terjadi lagi. Cukup ini jadi pelajaran saja. Karena siapa pun orangtua tidak akan terima anaknya di-bully," ucap Muchtar.

Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Ipda Budhia Adiandha membenarkan adanya laporan kasus penganiayaan siswa tersebut.

"Iya betul. Kasusnya masih dalam penyelidikan Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polresta Pekanbaru," kata Budhia, kepada Kompas.com, Jumat.

Dia mengatakan, dua orang siswa diduga pembully yang dilaporkan berinisial M dan R. Mereka diduga melakukan kekerasan terhadap FA.

Pihak kepolisian akan memanggil guru sebagai saksi.

5. Korban sering diancam dan diperas

Sebelumnya terbongkarnya kasus bullying itu, korban FA, sering diancam oleh dua pelaku.

"Dia (korban) sudah sekitar lima bulan sekolah disitu (SMPN 38). Selama dia di situ, uang jajannya dirampas dan diancam supaya tidak ngadu ke orangtuanya," sebut Muchtar.

Bahkan, kata dia, setelah korban di-bully hingga mengalami patah hidung, Selasa (5/11/2019) siang, pelaku juga mengancam korban supaya tidak mengadu kepada orangtuanya.

Baca juga: Cerita 2 Siswi SMK Desainer Muda Tembus Paris, Syok Di-bully Netizen Julid tetapi Memilih Tetap Tenang (2)

Kedua pelaku meminta korban agar mengaku terluka akibat terjatuh.

"Awalnya dia emang ngaku hidungnya berdarah karena jatuh. Tidak ngaku kalau dia habis dipukul. Mungkin dia takut, karena (pelaku) lebih besar badannya dan tua dari dia," ujar Muchtar.

Namun, sambung dia, setelah diajak cerita dan dibujuk oleh tantenya, barulah korban mengaku dipukul temannya dengan kayu.

Muchtar menyebut bahwa keponakannya itu sosok yang pendiam. Korban juga dikenal rajin belajar.

"Dia pendiam emang. Rajin juga. Tapi sejak dia di-bully temannya, kata ibunya nilai dia jadi menurun. Mungkin karena trauma (di-bully)," sebut Muchtar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com