Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Siswa SMP di Pekanbaru Dibully Teman Sekelas

Kompas.com - 09/11/2019, 10:16 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Komentar akun Watri Juwita, dibalas oleh akun Lala Ila Mila, yang disebut ibu korban, yang berprofesi seorang dokter.

"Kelender pendidikan sudah 5 bulan berjalan,selama itulah anak saya di buli,di tinju,di pukul,di kompas,dia tidak pernah mengadu kpd guru dan orang tuanya,krn anak saya pendiam dan anak yang baik,dia diancam,orang yg membuly nya bergantian,temannya bernama M (inisial), dari keluarga tidak mampu paling sering menyakiti anak saya,anak itu lebih besar dari anak saya, umurnya 2 tahun lebih tua dari anak saya,dia memang terkenal anak bandel,gurunya udah pada angkat tangan lihat perangai anak ini, anak ini duduk di depan krn bandelnya, meski badannya besar, sementara anak saya duduk di belakang walaupun badannya kecil. semua temannya mengerjakan tugas yg di berikan guru, begitu juga anak saya, tiba2 dia dtg dan meninju anak saya,lalu dia bertanya sakit? dgn polosnya anak saya jawab tidak,lalu dia suruh temannya utk mukul anak saya,tp temannya mukul kepala anak saya pakai kayu,anak saya hanya bisa menahan sakit di kepalanya dan M pun menghantukkan kpl anak saya shg hidungnya patah,anak saya menjerit kesakitan,guru yg mengasih pelajaran itu seolah2 tidak mendengar,setelah temannya ribut melihat hidung anak saya gurunyapun ga ada respon,malah dia diancam,jika di tanya bilang jatuh,jgn bilang di pukuli,jadi siapapun yg bertanya dia tetap bilang jatuh,setelah di bujuk tantenya,baru dia mengaku,selama ini dia amat tersiksa di buat temannya,hati seorang ibu yg mana tdk menangis,saya juga salah,mengajar anak terlalu baik,jangan melawan terutama kpd guru,mulai sekarang saya ajarin anak saya,jika kamu di pukul balas pukul soal nanti itu urusan nanti. Anak saya pernah di buli 2 orang, sd dan smp.apa sih salah saya?,sehingga anak saya jadi bulian teman,apa harus saya ajarin anak saya se ganas harimau?." komentar Lala Ila Mila.

2. Korban dibully saat jam pelajaran

FA dibully oleh dua orang teman sekelasnya pada saat jam pelajaran berlangsung, Selasa (5/11/2019).

Namun, guru yang berada di depan tidak melerai kejadian tersebut.

Pihak keluarga menyayangkan sikap guru yang membiarkan kasus itu terjadi.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Katanya guru ada di depan saat itu, tapi kena dibiarkan," ucap paman korban, Muchtar (43), saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

Baca juga: Fakta Pelajar SD Anak Penjual Kerupuk Alami Depresi, 2 Tahun Di-bully Gara-gara Jam Dinding Pecah Saat Main Bola

Dia mengaku, mendapat kabar bahwa pihak sekolah menyebut pelaku dengan korban hanya bergurau.

"Apa iya bergurau sampai hidung patah gitu. Kalau siswanya ribut, kenapa enggak dilerai sama gurunya. Saya dulu bergeser saja kursi langsung kena lempar dengan penghapus. Kalau ini kan sudah ribut, kenapa dibiarkan," kata Muchtar kesal.

3. Korban patah hidung

Akibat kekerasan yang dilakukan dua orang siswa, FA mengalami patah hidung.

Kejadian itu terjadi, Selasa (5/11/2019) siang. Korban yang bersimbah darah dilarikan ke rumah sakit.

Paman korban, Muchtar mengatakan, keponakannya dipukul pelaku dengan kayu.

"Kepalanya dipukul pakai kayu, terus dihantukkan ke lutut atau ke mana sampai hidungnya patah," sebut Muchtar.

Dia mengatakan, korban dilarikan ke salah satu rumah sakit swasta di Pekanbaru.

Karena lukanya cukup parah, korban akhirnya dioperasi.

"Setelah kejadian Selasa siang, sorenya dia dioperasi," sebut Muchtar.

Hingga kini, sambung dia, korban masih dirawat dalam proses penyembuhan.

4. Dilaporkan ke polisi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com