Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganya Jadi Miliarder Berkat Porang, Desa Ini Dirikan Pusat Studi Porang Indonesia (2)

Kompas.com - 29/10/2019, 09:34 WIB
Muhlis Al Alawi,
Khairina

Tim Redaksi

Untuk itu, Pemdes Kepel menggandeng perbankan agar memberikan KUR tani bagi warganya.

Hanya saja, untuk pengembaliannya setiap petani wajib mengembalikan dalam bentuk bibit porang

"Bila sudah terwujud pusat edukasi maka bibit harus siap. Untuk itu pihak UGM kami harapkan dapat membantu bibit yang keluar sudah tersertifikasi dan berkualitas," jelas Sungkono.

Ia menambahkan, pusat edukasi porang akan dibangun tahun 2020.

Dengan demikian, warga dari manapun dapat datang dan belajar tentang porang di pusat studi tersebut. 

Bagi Sungkono, dampak porang bagi desanya terhadap peningkatan ekonomi signifikan. Hanya saja, banyak petani yang kesulitan mencari bibit. Pasalnya bibit masih mahal, langka.

Saat ini hampir semua warga di Desa Kepel bertanam porang. Total lahan yang ditanami porang mencapai 30 hektar. 

Sebelum bertanam porang, warga banyak mengandalkan pendapatanya dari panen cengkeh. Tetapi banyak petani yang saat itu menjadi korban sistem ijon. 

Kehadiran porang, menjadikan banyak petani tidak lagi menggunakan sistem ijon. Pasalnya sebelum panen cengkeh, warga sudah panen porang.

"Enaknya porang panen saat musim paceklik. Petani yang biasa kesulitan ekonomi saat musim paceklik tertolong dengan kehadiran porang. Pada saat lebaran masyarakat luar biasa bisa membeli sepeda motor hingga memperbaiki rumah," ujar Sungkono.

Harapannya, dengan adanya pusat edukasi porang di Desa Kepel, porang dari luar desanya juga terangkat namanya. Dengan demikian, tidak ada monopoli porang dari Desa Kepel. 

Sebelumnya Baca juga: Paidi, Pemulung Beromzet Miliaran Berkat Porang, Kini Didatangi Banyak Orang yang Ingin Belajar (1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com