Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Kasus Guru SMK yang Tewas Ditikam Siswanya, Sekolah Kumpulan Murid Bermasalah

Kompas.com - 29/10/2019, 05:15 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Polisi menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan guru SMK bernama Alexander Pengkey (54) yang tewas setelah ditikam siswanya, Senin (21/10/2019) lalu.

Kedua siswa yang sudah ditetapkan tersangka oleh polisi yakni FL (16) dan OU (17).

Untuk melengkapi proses penyelidikan, polisi pun melakukan rekontruksi di kompleks SMK Ichthus, Senin (28/10/2019). Dalam rekontruksi tersebut ada 27 adegan yang diperagakan.

Sementara itu, buntut dari penikaman oleh siswa kepada gurunya, Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, mencabut izin operasional SMK Inchthus yang berada di Kecamatan Mapanget Barat, Kota Manado, Sulut, Senin.

Pencabutan izin itu berlaku mulai Senin hari ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Berikut ini fakta terbaru selengkapnya:

1. Sebanyak 27 adegan diperagakan

Setelah memukul korban, tersangka OU lari ke arah belakang tersangka FL. Adegan saat rekonstruksi di TKP, Senin (28/10/2019) pukul 12.31 WitaKOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Setelah memukul korban, tersangka OU lari ke arah belakang tersangka FL. Adegan saat rekonstruksi di TKP, Senin (28/10/2019) pukul 12.31 Wita

Kasat Reskrim AKP Tommy Aruan mengatakan, rekonstruksi dilakukan di kompleks SMK Ichthus, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara, yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP) kasus tersebut.

Rekonstruksi dimulai pukul 12.12 Wita sampai 12.42 Wita.

Dalam rekontruksi itu, sebanyak 27 adegan diperagakan, dari 27 adegan, ada empat adegan tersangka FL melakukan penikaman.

"Rekonstruksi ini ada 27 adegan. Mulai dari guru menegur para pelaku sampai guru tikam dan ditolong oleh para saksi," katanya saat diwawancarai di TKP.

Baca juga: Rekonstruksi Siswa SMK Tikam Guru hingga Tewas, Korban Ditikam Berkali-kali, Sempat Lari Menghindar

2. Untuk hukuman, hakim yang akan menetukan

Ilustrasi hukumShutterstock Ilustrasi hukum

Saat ini, sambung Tommy, polisi masih terus mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.

"Kualitas hukuman yang akan diberikan kepada para tersangka, nanti ditentukan hakim di sidang nanti," ujarnya.

Dalam rekonstruksi itu, jaksa penuntut umum (JPU) ikut hadir. Puluhan personel dari Polres Manado dan Polsek Mapanget ikut diturunkan.

Puluhan warga ikut menyaksikan rekonstruksi tersebut.

Baca juga: Fakta Baru Guru SMK Tewas Ditikam Siswanya, Informasi dari Medsos hingga Ditetapkan 1 Tersangka Baru

3. Izin operasional dicabut

Ilustrasi sekolahKOMPAS.com/Junaedi Ilustrasi sekolah

Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulut dr Liesje Punuh mengatakan, pencabutan izin berdasarkan rekomendasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Serta hasil investigasi yang telah dilakukan oleh tim Dinas Pendidikan Daerah Sulut.

Dikatakannya, dari hasil investigasi, umumnya para siswa yang pindah ke SMK Inchthus, karena bermasalah di sekolah sebelumnya.

"Jadi, di sekolah itu terjadi kumpulan siswa-siswa bermasalah," katanya saat diwawancara di ruang kerjanya, Senin sore.

"Berdasarkan temuan-temuan itu, maka dengan berat hati izin operasional SMK Inchthus dicabut hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Sebagai pembelajaran juga, akun data pokok pendidikan (Dapodik) sekolah tersebut kami akan blokir sementara," sambungnya.

Baca juga: Buntut Guru Tewas Ditikam Siswa, Izin Operasional SMK Ichthus Manado Dicabut

4. Alasan dicabutnya izin operasional sekolah

Ilustrasi siswa SMAKOMPAS/A HANDOKO Ilustrasi siswa SMA

Dijelaskan Liseje, selain sekolah tersebut kumpulan siswa-siswa bermasalah.

Ditemukan juga siswa di sekolah tersebut yang sering membuat keamanan dan kenyamanan warga setempat terganggu.

Di mana para siswa sering membunyikan motor hingga bising. Selain itu, para siswa juga nekat melawan warga yang menegur dengan melempar rumah warga tersebut.

"Sebagian besar siswa di sana karena di drop out (DO) dari sekolah asal SMK Negeri 5 Manado," sambungnya.

Liesje mengungkapkan, proses belajar mengajar di sekolah itu tidak lancar, karena sering menunggu guru dari luar.

Setelah ditelusuri, pukul 07.00 Wita para siswa belum ada di sekolah. Bahkan, tidak pernah ada upacara bendera.

Baca juga: Tegur Siswanya Merokok, Guru SMK Ditikam hingga Tewas

5. Berikan solusi dan sudah disampaikan ke Gubernur

Dinas Pendidikan, sambungnya, memiliki solusi bagi para siswa yang ada di SMK Inchthus.

Para siswa kelas XII akan dipindahkan ke sekolah terdekat. Namun, itu pun harus ada rekomendasi orangtua dan sekolah tersebut menerima.

Sebelumnya, para siswa juga akan dites.

"Apakah memang mampu di kelas XII. Orangtua harus mengantar dan siap menandatangani tata tertib sekolah," ujarnya.

Hal yang sama juga akan dilakukan bagi siswa kelas X dan XI.

Mereka akan dipindahkan ke sekolah terdekat. Dengan catatan, para siswa harus mengikuti tes kompetensi untuk mengetahui kelayakan para siswa.

Keputusan ini telah disampaikan kepada Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw.

"Tujuannya, supaya sekolah yang baru tidak kena dampat negatif para siswa itu dari sekolah yang lama. Itulah tindakan yang kita ambil sekarang,"  jelasnya.

Baca juga: Kasus Siswa SMK Tikam Guru hingga Tewas, Jumlah Tersangka Bertambah

(Penulis : Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com