Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Jumat, 5 Siswa SMP Budhaya III Tenggelam di Kawasan Baduy: Sungai Terlarang untuk Wisatawan

Kompas.com - 26/10/2019, 08:01 WIB
Rachmawati

Editor

 

KOMPAS.com - Jumat (25/10/2019) pagi. Rombongan dari SMP Budhaya III Duren Sawit Jakarta Timur berangkat melakukan kunjungan ke kawasan wisata adat Baduy.

Total peserta mencapai 120 orang. Rombongan mereka naik 3 bus yang disediakan sekolah.

Setelah melakukan perjalanan panjang, rombongan tersebut beristirahat di Kampung Gajeboh, kawasan sebelum masuk Baduy Dalam.

Baca juga: Lima Wisatawan dari Jakarta Tewas Tenggelam di Baduy

Jumat sekitar pukul 12.00 WIB, lima siswa memutuskan mandi di Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh, Baduy Luar. Namun nahas, mereka tenggelam dan tewas.

Jenazah mereka kemudian dibawa ke Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, untuk identifikasi awal.

Setelah itu, kelima korban yang masih di bawah umur itu dibawa ke RSUD dr Adjidarmo.

Di rumah sakit tersebut, polisi membuka post ante mortem atau pos data orang hilang bagi keluarga dan kerabat orang.

Baca juga: Jenazah 5 Siswa SMP Budhaya III Jakarta yang Tenggelam di Kawasan Baduy Dibawa ke RS

"Korban tenggelam di Baduy Gajeboh dilakukan proses identifikasi, kita periksa secara keseluruhan, ciri umum dari pakaian dan ciri khusus, seperti tanda lahir hingga susunan gigi," kata Kabiddokkes Polda Banten AKBP dr Nariyana di RSUD dr Adjidarmo, Jumat (25/10/2019).

Identitas lima korban tersebut adalah Malvin Reizen Alvino, Moses Imanuel Baskoro, Paskaleo Anesho Telaumbanua, Syahrul Ramadhan, dan Christiano Arthur Immanuel Rumahorboro.

Sekretaris Desa Kanekes Sarpin mengatakan, lima wisatawan yang meninggal merupakan siswa SMP dari Jakarta yang tengah melakukan kunjungan wisatawan ke Baduy.

"Betul, ada lima orang, infonya lagi main air di Gajeboh, Baduy luar," kata Sarpin saat dihubungi, Jumat.

Baca juga: Lima Siswa SMP Budhaya III Jakarta Tewas Tenggelam di Kawasan Baduy

Sungai terlarang untuk wisatawan

Lima korban tewas tenggelam di Kawasan Wisata Adat Baduy tiba di RSUD dr Adjidarmo Kabupaten Lebak, Banten,  untuk dilakukan Identifikasi, Jumat (25/10/2019)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Lima korban tewas tenggelam di Kawasan Wisata Adat Baduy tiba di RSUD dr Adjidarmo Kabupaten Lebak, Banten, untuk dilakukan Identifikasi, Jumat (25/10/2019)
Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Jaro Saija, mengatakan, lima siswa tersebut sebetulnya sudah dilarang untuk mandi di Sungai Ciujung, Kampung Gajeboh, Baduy luar.

"Dari awal sudah dilarang, dikasih peringatan, hari Jumat jangan teriak-teriak, jangan mandi ke sungai, sudah ada batasan-batasannya," kata Jaro Saija ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.

Ia mengatakan, Sungai Ciujung memiliki cekungan dalam sehingga wisatawan dilarang mandi di kawasan tersebut.

"Tenggelamnya di Sungai Ciujung, memang dalam, karena ada leuwi (cekungan), wisatawan dilarang ke sana," kata dia.

Baca juga: Sungai di Baduy Tempat 5 Siswa Jakarta Tewas Terlarang untuk Wisatawan

Cemas tunggu kepulangan

Orang tua murid SMP Budhaya III Santo Agustinus saat menanti kedatangan anak mereka di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019). Tribun Jakarta/Bima Putra Orang tua murid SMP Budhaya III Santo Agustinus saat menanti kedatangan anak mereka di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (25/10/2019).
Setelah mendengar ada lima siswa tewas tenggelam di Sungai Gajeboh, orangtua siswa SMP Budhaya III Santo Agustinus bergegas menyambangi sekolah mereka.

Mereka menanti kepulangan anaknya yang memang dijadwalkan tiba di Ibu Kota, Jumat malam.

Jhonny, salah satu orangtua siswa, mengatakan bahwa anaknya Fransika (14) selamat dari musibah tersebut.

"Saya ditelepon anak saya, dia gemetaran pas nyeritain. Katanya, ada anak sekolah meninggal lima orang. Istri saya langsung nangis, puji Tuhan anak saya tidak apa-apa," ujarnya.

Baca juga: 5 Murid SMP Budhaya III Tewas Tenggelam di Banten, Orangtua Murid Cemas Tunggu Kepulangan Anaknya

Namun, ia mengaku masih belum mengetahui detail kronologinya.

Jumat malam, rombongan para pelajar yang study tour ke wisata adat pulang ke Jakarta dengan kawalan polisi.

"Sekarang masih di jalan, katanya dikawal polisi. Saya kurang tahu bagaimananya di jalan, yang pasti rombongan 3 bus yang tadi pagi berangkat," tuturnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Sandro Gatra, Acep Nazmudin | Editor : Khairina, Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com