Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menghilang" 155 Tahun, Ibis Sendok Raja Kembali Terlihat di Sulawesi

Kompas.com - 22/10/2019, 05:49 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

Danau Limboto menjadi muara bagi 23 sungai dan anak sungai yang sepanjang tahun membawa lumpur.

Tidak heran jika danau kebanggaan masyarakat Gorontalo mengalami pendangkalan dan penyempitan yang masif.

Dari danau berlumpur inilah hewan invertebrata, ikan, serangga dan lainnya berlimpah. Satwa inilah yang menjadi santapan lezat burung-burung air.

Hanom Bashari dan relawan lainnya bekerja secara mandiri tanpa digaji atau fasilitas lainnya. Mereka meluangkan waktu luangnya untuk mengamati burung di danau ini dari berbaai titik yang telah ditentukan.

Mereka mencatat setiap melakukan pengamatan, berapa banyak individu dan jenisnya. Jika menemukan kesulitan identifikasi mereka tidak segan menanyakan ke ahlinya. Ini sering mereka lakukan agar mendapat data yang akurat.

Kehadiran ibis sendok raja di tepi Danau Limboto pada akhir pekan lalu sangat mengejutkan pemerhati burung di Gorontalo.

Tidak hanya karena penampilan fisiknya yang aneh, berparuh panjang seperti platypus, mamalia khas benua Australia.

“Selama ini kami tahu bentuk paruh burung itu yang seperti biasanya meskipun beda ukuranya, namun yang ini terlihat seperti makhluk purba, tiba-tiba ada di Danau Limboto,” kata Indra Dunggio, seorang fotografer Gorontalo yang melihat hasil dokumentasi kehadiran ibis sendok raja ini.

Kehadiran burung berparuh besar ini membuat Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo turun langsung ke danau untuk melihat dari dekat.

Baca juga: Arca Burung Garuda Ditemukan Bersama Benda Kuno Peninggalan Tiongkok

Nelson Pomalingo selama ini dikenal peduli dengan pelestarian danau, ia bahkan membuat lembaga Pusat Informasi Danau (PID) di Kabupaten Gorontalo dan membentuk Forum Danau Limboto.

Juga Kepala Badan Perencanaan Penelitian pembangunan Daerah (Bapppeda) Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki tak segan turun ke danau ini untuk menghalangi sekelompok pemburu saat mengetahui kemunculan 3 ekor ibis sendok raja ini.

“Jangan sampai mereka menghabisi burung unik ini. Kami harus menjaga kelestarian keanekaragaman hayati ini,” kata Budiyanto Sidiki.

Kini Danau Limboto semakin ramai dengan kehadiran beragam burung, dari yang jenis penetap (resident) hingga pendatang (migratory).

Hanom Bashari mencatat dari 94 jenis burung di Danau Limboto, 41 di antaranya adalah jenis pendatang.

Kekayaan alam yang berlimpah dalam kawasan 3000 hektar ini juga tengah dibuntuti bahaya sepanjang tahun, perburuan.

Tidak ada upaya perlindungan yang berarti dari pemerintah meskipun danau ini telah berstatus Kawasan Strategis Nasional (KSN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com