Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pengungsi Terharu Bayinya Diberi Nama oleh Menteri Kesehatan

Kompas.com - 16/10/2019, 18:30 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Farid Assifa

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Perasaan haru bercampur bahagia dirasakan Ida Rupaida Lestaluhu, seorang ibu menyusui di rumah sakit darurat dr Ishak Umarela yang berada di lokasi pengungsian Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

Ida tak dapat menyembunyikan rasa bahagia lantaran bayinya yang baru lahir tiga hari lalu itu digendong oleh Menteri Kesehatan RI dr Nila Djuwita Moeloek dalam kunjungannya bersama rombongan, Rabu (16/10/2019).

Oleh Menteri Kesehatan, anak keempat dari pasangan Ida Lestaluhu dan Fahrizal Fahri itu pun diberi nama Eka Juwita Nilasari.

Baca juga: Menkes Pastikan Rumah Sakit Darurat Tetap Layani Pengungsi Gempa

Ida merasa bahagia dan terharu bayinya diberi nama oleh Menteri Kesehatan. Apalagi, ada nama "Juwita" yang diambil dari nama tengah Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek.

“Saya sangat senang, bangga dan terharu. Kebetulan belum ada nama yang pas sebelumnya,” kata Ida sambil tersenyum kepada wartawan di RS dr Ishak Umarela, Rabu (16/10/2019).

Ida pun berharap, bayinya itu kelak bisa menjadi anak yang taat ibadah dan berguna bagi nusa dan bangsa.

Dia juga berharap bayinya kelak bisa mengikuti jejak Menteri Nila sebagai seorang dokter sehingga bisa membantu banyak orang yang membutuhkan.

“Mudah-mudahan bisa jadi dokter seperti Ibu Menteri agar bisa bantu banyak orang yang membutuhkan pertolongan,” harapnya.

Bayi Eka lahir di rumah sakit darurat itu pada Senin (13/10/2019) lalu dalam kondisi sehat dan normal.

Namun orangtuanya, Ida dan Fahrizal, belum memberi nama bayi mereka karena belum mendapatkan nama yang cocok.

Baca juga: Pembaca Kompas Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Pengungsi Gempa Maluku

Menurut Ida, nama yang diberikan langsung oleh Menteri Nila kepada anak keempatnya itu merupakan nama yang sangat indah. Dia pun yakin, nama yang diberikan Menkes itu sangat cocok dengan bayinya.

Sampai saat ini Ida mengaku belum berani kembali kembali ke rumahnya dan memilih bertahan di lokasi pengungsian karena masih trauma dengan gempa susulan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com