Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2019, 21:18 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kebakaran lahan di Kelurahan Srimulya, Kecamatan Sematang Borang, Palembang, Sumatera Selatan, telah berlangsung selama tiga hari.

Bahkan, api mulai mendekati permukiman. Akibatnya, warga bergotong-royong untuk memadamkan api agar tidak membakar rumah.

Kondisi kebakaran itu semakin sulit dipadamkan, karena kondisi air yang mulai mengering akibat kemarau. Ditambah lagi kondisi terpaan angin kencang membuat api yang padam kembali muncul.

Baca juga: Karhutla Riau Belum Padam, Bantuan Heli Water Bombing Ditambah

Otong (45), salah satu warga mengatakan, api mulanya muncul dari semak belukar yang tak jauh dari kediaman mereka. Kemudian api membesar dan dipadamkan warga dengan alat seadanya.

Namun, setelah padam, api kembali muncul dan makin membesar setelah tertiup oleh angin.

"Kami tidak tidur sudah tiga malam, bergantian jaga, takutnya nyambar ke rumah karena sudah dekat," kata Otong.

Warga tak bisa berbuat banyak untuk menjinakkan api. Seluruh sumur telah kering dan hanya bersisa lumpur.

Kondisi kekeringan itu, menurut Otong, telah berlangsung hampir dua bulan sejak kemarau melanda Palembang.

"Jadi sekarang kami padamkan apinya menggunakan kayu atau daun-daun. Karena air sudah tidak ada lagi. Kalau untuk kebutuhan harian kami harus beli," ujarnya.

Babinsa Koramil 418-08 Sako Palembang, Peltu Dadang mengatakan, mobil pemadam sempat datang memadamkan api di lokasi kebakaran. Namun, kondisi lahan gambut yang terbakar kembali membuat api muncul dan akhirnya mendekati rumah warga.

Lahan yang terbakar pun, menurut Dadan, merupakan milik warga yang jarang dikunjungi oleh pemiliknya.

"Mobil pemadam telat datang ke lokasi karena sedang memadamkan kebakaran kediaman penduduk di kawasan Tangga Buntung. Sekitar pukul 17.00 WIB mobil damkar baru datang," ujar Dadang.

Baca juga: 415 Titik Api Masih Muncul di Sumsel, Udara Palembang Ada di Level Tidak Sehat

Koramil 418-08 Sako, kata Dadang, telah melakukan sosialisasi kepada warga agar tak membakar selama musim kemarau. Namun, hal itu masih terus terjadi hingga akhirnya mendekati rumah warga.

"Kita tidak tahu siapa yang membakar di sini. Warga juga stand by sampai malam, gantian tidur untuk berjaga agar api tidak menyambar. Kami dari koramil juga ikut membantu," jelas Dadang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com