Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karhutla Riau Belum Padam, Bantuan Heli "Water Bombing" Ditambah

Kompas.com - 11/10/2019, 22:51 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kondisi kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Sumatera Selatan sampai saat ini masih belum padam.

Akibatnya, kota Palembang pun masih diselimuti kabut asap tebal.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan pun akhirnya meminta tambahan satu unit helikopter "water bombing" untuk melakukan pemadaman.

Helikopter  tersebut digeser dari Provinsi Riau setelah kondisi kebakaran hutan di sana dinilai telah mulai menurun.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan, Ansori mengatakan, dengan penambahan satu unit helikopter water bombing tersebut, ada 10 heli yang sudah disiagakan di Sumsel.

Baca juga: Water Bombing dan Hujan Buatan Tak Efektif, Ini Cara Baru BNPB Padamkan Karhutla

Dari total 10 helikopter, delapan unit adalah helikopter untuk melakukan bom air dan dua unit lagi digunakan sebagai helikopter pemantau.

Menurut Ansori, meskipun beberapa wilayah telah turun hujan, jumlah titik api di Sumsel masih belum padam.

Lahan gambut yang terbakar, menjadi kan proses pemadaman membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Delapan helikopter pemadam ini bertugas tiap hari ini memadamkan titik api. Total memang ada 10 heli di Sumsel. Namun, duanya digunakan untuk pemantau," kata Ansori, Jumat (11/10/2019).

Ansori menyebutkan, berbagai upaya pemadaman masih terus dilakukan. Baik itu melalui jalur darat maupun udara.

Baca juga: Demi Padamkam Karhutla, Anggota Satpol PP Masuk ke Kanal Berlumpur Mencari Air

Teknik Modifikasi Cuaca

Sementara itu, untuk Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) belum bisa dilakukan karena minimnya awan penghujan.

Saat ini ada dua Kabupaten yang memiliki lahan terbesar yang terbakar, yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Muba.

“Pesawat TMC standby di Lanud Sri Mulyono Herlambang,TMC agak sulit karena awan penghujan tidak ada,” kata dia.

Berdasarkan pemantauan BPBD Sumsel, ada 414 titik yang terdata pada (10/9/2019).

Dari total titik api atau hotspot tersebut, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memiliki 263 titik api, kemudian Musi Banyuasin (55) titik api, Banyuasin 46 titik api. 

Muara Enim 8 titik api, Ogan Komering Ulu Selatan 7 titik api, Ogan Ilir 7 titik api, Musi Rawas Utara 6 titik api, PALI 4 titik api, OKU Timur 4 titik api, OKU 4 titik, Lahat 5 titik api. 

Empat Lawang 3 titik api, Musi Rawas 2 titik api dan Palembang 1 titik api.

Baca juga: PT SSS Jadi Tersangka Karhutla Riau, Disebut Lalai dan Sengaja Bakar Hutan dan Lahan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com