Termasuk sejumlah pasien yang mengalami patah tulang dan harus menjalani operasi.
Saat ini, lanjut Meykal, masih banyak warga yang mengungsi baik warga yang terdampak langsung seperti rumahnya yang hancur maupun warga yang sekedar mengungsi karena trauma dengan gempa.
“Jadi yang mau dibayarkan ini betul-betul kepada masyarakat yang terdampak, misalnya yang rumah hancur. Saat ini kan banyak masyarakat di SBB, Ambon Maluku Tengah mengungsi. Sekarang kalau semua mengungsi yang mana yang mau kita gratiskan sekarang,” ujar Meykal.
Terkait hal itu, pihaknya juga akan segera menggelar pertemuan untuk membahas persoalan yang dikeluhkan warga pengungsi di desa tersebut pada hari ini (Senin).
Dia mengaku kebijakan rumah sakit memberlakukan tarif layanan kesehatan bagi pengungsi itu tidak disosialisasikan sehingga masyarakat tidak mengetahuinya.
“Mungkin karena tadi-tadinya gratis lalu tiba-tiba bayar. Mungkin belum tersampaikan belum tersosialisasikan, harus terinformasikan jadi masalahnya itu di situ,” ujar dia.
Baca juga: Ribuan Pengungsi Gempa Maluku Dirawat di RS Darurat, 229 Masuk IGD
Sumber: KOMPAS.com (Rahmat Rahman Patty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.