Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berobat ke Rumah Sakit Darurat Disuruh Bayar, Pengungsi Gempa: Rumah Sakit Ingin Kami Mati

Kompas.com - 13/10/2019, 16:14 WIB
Rahmat Rahman Patty,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SALAHUTU, KOMPAS.com - Pengungsi korban gempa Ambon di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, mengeluh karena harus membayar layanan kesehatan di Rumah Sakit Darurat dr Ishak Umarela, yang beroperasi di lokasi pengungsian di desa tersebut.

Rumah sakit darurat yang telah didirikan sejak gempa Ambon pada Kamis (26/9/2019) itu, semula memberikan layanan kesehatan gratis bagi pengungsi di desa tersebut.

Namun, sejak empat hari lalu warga yang hendak beroba disuruh membayar.

Banyak warga yang sakit pun mengeluh lantaran untuk berobat atau memeriksakan kesehatannya saja mereka harus mengeluarkan uang.

Akibatnya banyak pengungsi tidak lagi mendatangi rumah sakit tersebut untuk berobat.

“Sekarang semua tidak gratis lagi, walaupun kita pengungsi, hidup di tenda darurat kita tetap bayar kalau mau berobat,” kata salah satu pengungsi, Levi Nahumarury kepada Kompas.com di lokasi pengungsian, Minggu (13/10/2019).

Baca juga: Berobat ke Rumah Sakit Darurat, Pengungsi Korban Gempa Maluku Harus Membayar

Levi mengaku saat ini kondisi ibunya sedang sakit di tenda darurat. Namun, karena tidak memiliki uang yang cukup, ibunya tidak bisa dibawa ke rumah sakit.

“Ibu saya sendiri sedang sakit, kita mau bawa ke rumah sakit tapi saya tanya tadi di suster katanya sudah harus pakai bayar,” ujar dia.

Menurutnya, kebijakan rumah sakit yang mewajibkan pengungsi yang berobat untuk membayar sangat melukai hati masyarakat.

Sebab banyak pengungsi tidak punya uang.

“Kalau seperti begini itu artinya pihak rumah sakit ingin kami pengungsi di sini mati perlahan-lahan,” ujar dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com