Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kuasa Hukum Walhi Sumut Tewas, Diduga Dibunuh hingga Polisi Minta Izin Otopsi

Kompas.com - 08/10/2019, 06:13 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui dengan pasti korban ditemukan di mana.

"Seperti dipukul keras dengan senjata tumpul. Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti. Sementara itu barang-barang korban, seperti tas, laptop, dompet, dan cincin, raib," katanya.

Baca juga: Kuasa Hukum Meninggal Dunia, Walhi Sumut Sebut Banyak Kejanggalan

3. Minta polisi segera mengusutnya

Dana berharap polisi dapat mengungkap kasus kematian kuasa hukum walhi tersebut, melihat fakta-fakta tersebut, menurutnya, menunjukkan advokat yang disebutnya gigi memperjuangkan keadilan bagi rakyat dan lingkungan hidup semasa hidupnya itu tidak hanya menjadi korban kecelakaan lalu lintas biasa.

"Ada indikasi dia menjadi korban kekerasan oleh oknum dengan motivasi tertentu. Meninggal dunianya merupakan kehilangan besar dan duka mendalam bagi keluarga besar Walhi Sumut," katanya.

Selain itu, kata dia, berkendara di malam hari menjadi sangat berbahaya di mana korban mengalami kekerasan hingga nyawanya terenggut. Hal ini menunjukkan Kota Medan menjadi semakin tidak aman.

"Walhi Sumut mendesak kepolisian untuk segera mengusut tuntas penyebab kejadian yang menimpa Golfrid. Untuk memberikan keadilan kepadanya dan keluarga yang ditinggalkan," katanya.

Baca juga: Keluarga Wanita yang Tewas Dalam Karung: Pembunuhan Keji Menyayat Hati Keluarga

4. Polisi cek rekaman CCTV

Ilustrasi CCTV.SHUTTERSTOCK Ilustrasi CCTV.

Untuk mengungkap tewasnya kuasa hukum Walhi Sumut, Golfierd Siregar, Polretabes Medan mengecek beberapa kamera CCTV di tempat kejadian perkara, dari hasil pengecekan tersebut, polisi pun mendapatkan beberapa temuan.

Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan, pihaknya sudah bergerak mengecek siapa tukang becak yang mengetahui pertama kali dan mengantar ke Rumah Sakit Mitra Sejati.

"Dan kami sudah cek CCTV di RS itu. Memang pada waktu isi ada 4 orang. Dua orang yang menggotong di dalam becaknya, satu pengemudi becak dan satu yang bersama korban dan setelah itu ada yang mengantar sepeda motor korban. Ada juga Grab terlihat di situ. (Grab) motor," katanya, Senin (7/10/2019).

Selain itu, pihaknya juga mengecek toko awal, apakah di fly over Amplas atau fly over Jamin Ginting namun belum identik dengan sepeda motor yang dikendarai korban, sepeda motor korban adalah jenis CBR 150 warna merah.

"Sepeda motornya kan yang CBR warna merah. Kami juga cari CCTV di sekitar situ," katanya.

Baca juga: Telusuri Penyebab Kematian Kuasa Hukum Walhi, Ini Temuan Polisi dari Rekaman CCTV

5. Polisi minta izin otopsi

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Walhi Sumut menyebut banyak hal yang mencurigakan atas kematian kuasa hukumnya, untuk mengungkap kasus tersebut polisi pun meminta izin kepada pihak keluarga Golfried Siregar untuk mengotopsi jenazah Golfried.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com