Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telusuri Penyebab Kematian Kuasa Hukum Walhi, Ini Temuan Polisi dari Rekaman CCTV

Kompas.com - 07/10/2019, 13:50 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Meninggalnya kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup Sumatera Utara, Golfried Siregar pada Minggu (6/10/2019) masih menyisakan tanda tanya.

Polisi sudah mengecek beberapa kamera CCTV di tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapatkan beberapa temuan.

Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan, pihaknya sudah bergerak mengecek siapa tukang becak yang mengetahui pertama kali dan mengantar ke Rumah Sakit Mitra Sejati.

"Dan kami sudah cek CCTV di RS itu. Memang pada waktu isi ada 4 orang. Dua orang yang menggotong di dalam becaknya, satu pengemudi becak dan satu yang bersama korban dan setelah itu ada yang mengantar sepeda motor korban. Ada juga Grab terlihat di situ. (Grab) motor," katanya, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Kuasa Hukum Meninggal Dunia, Walhi Sumut Sebut Banyak Kejanggalan

Selain itu, pihaknya juga mengecek toko awal, apakah di fly over Amplas atau fly over Jamin Ginting namun belum identik dengan sepeda motor yang dikendarai korban. Sepeda motor korban adalah jenis CBR 150 warna merah.

"Sepeda motornya kan yang CBR warna merah. Kami juga cari CCTV di sekitar situ," katanya.

Baca juga: Diduga Dibunuh, Kuasa Hukum Walhi Sumut Tewas dengan Luka Parah di Kepala

Diberitakan sebelumnya, Direktur Walhi Sumut Dana Prima Tarigan mengatakan, kuasa hukum Walhi Sumut sejak 2016 tersebut mengalami luka serius di bagian kepala. Info awal yang didapatkan (akibat) kecelakaan.

"Pascaoperasi kita lihat lukanya ini bukan kecelakaan. Karena badannya tidak ada yang lecet. Sepeda motornya juga dicek teman-teman ke kantor polisi tidak ada yang rusak tanda-tanda kecelakaan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga belum mengetahui dengan pasti korban ditemukan di mana.

"Seperti dipukul keras dengan senjata tumpul. Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti. Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin raib," katanya, Senin (7/10/2019).  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com