Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Gempa Palu: Kami Yakin Anak Kami Pasti Kembali...

Kompas.com - 01/10/2019, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

Kebun jagungnya itulah tumpuan hidupnya. "Bantuan terus berkurang, maka itu lebih baik berkebun, untuk beli isi dapur dan sekolah anak," ungkap Yunus.

Anak pertama dan keduanya ternyata selamat dari likuefaksi. Mereka yang kini jadi kekuatan bagi Yunus untuk menjalani hidup.

Baca juga: Kisah Pernikahan Anak di Kamp Pengungsian Palu, Menikah dengan Teman hingga Hamil Lebih Dulu

Yunus menceritakan, jenazah istri dan anak bungsunya ditemukan 45 hari setelah bencana terjadi. Selama 45 hari itu pula Yunus masih berpikir dapat bertemu mereka dalam keadaan hidup.

"Tetapi ketika jenazah ditemukan, sudah tidak berpikir macam-macam lagi," tambahnya.

Keadaan ini pun diterima Yunus dengan ikhlas. "Kehidupan saya sekarang sudah baik, tenang, tinggal berpikir bagaimana mencari makan."

Baca juga: Bahagianya Anak-anak Korban Gempa Palu, Tak Lagi Belajar Beralaskan Perlak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com