PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bertambah pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019) malam.
Dari papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di tepi Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat pukul 20.00 WIB, kualitas udata di Pekanbaru masuk dalam kategori berbahaya
Di papan ISPU tercatat PM10 berbahaya dengan angka 500.
Sejumlah pengguna jalan tampak berhenti sejenak untuk melihat dan mengambil gambar kualitas udara berbahaya di papan ISPU.
Salah seorang pengendara sepeda motor, Hari (38), mengaku kaget melihat papan ISPU udara di level berbahaya.
"Saya kaget nengoknya tadi, karena levelnya sudah sangat berbahaya," ujar Hari.
Baca juga: Cerita Ibu Hamil 8 Bulan Terpapar Kabut Asap di Riau, Khawatirkan Bayi di Kandungan
Dia mengatakan, kabut asap semakin pekat dibandingkan malam sebelumnya. Jarak pandang pun makin menurun.
Pada Kamis (19/9/2019) malam, pada jam yang sama, jarak pandang lebih dari satu kilometer.
"Kalau malam ini nampaknya tak sampai satu kilometer. Kan nampak itu asapnya pekat sekali. Saya dari tadi siang merasakan sekali pengaruh kabut asap ini, sesak napas, batuk, pusing dan mata pedih," kata pengemudi ojek online ini.
Pengguna jalan lainnya, Ristoper Silitonga, juga sengaja berhenti melihat kualitas udara.
Karena udara sudah berbahaya, dia mengaku ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
"Saya tadi sengaja berhenti mau liat ISPU, ternyata udah bahaya udaranya. Pantas tadi pas di jalan asapnya pekat sekali," ujar Ristoper.