Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumat Malam, Kualitas Udara di Pekanbaru di Level Berbahaya

Kompas.com - 20/09/2019, 22:58 WIB
Idon Tanjung,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bertambah pekat menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (20/9/2019) malam.

Dari papan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di tepi Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Kota Pekanbaru, Riau, Jumat pukul 20.00 WIB, kualitas udata di Pekanbaru masuk dalam kategori berbahaya

Di papan ISPU tercatat PM10 berbahaya dengan angka 500.

Sejumlah pengguna jalan tampak berhenti sejenak untuk melihat dan mengambil gambar kualitas udara berbahaya di papan ISPU.

Salah seorang pengendara sepeda motor, Hari (38), mengaku kaget melihat papan ISPU udara di level berbahaya.

"Saya kaget nengoknya tadi, karena levelnya sudah sangat berbahaya," ujar Hari.

Baca juga: Cerita Ibu Hamil 8 Bulan Terpapar Kabut Asap di Riau, Khawatirkan Bayi di Kandungan

Dia mengatakan, kabut asap semakin pekat dibandingkan malam sebelumnya. Jarak pandang pun makin menurun.

Pada Kamis (19/9/2019) malam, pada jam yang sama, jarak pandang lebih dari satu kilometer.

"Kalau malam ini nampaknya tak sampai satu kilometer. Kan nampak itu asapnya pekat sekali. Saya dari tadi siang merasakan sekali pengaruh kabut asap ini, sesak napas, batuk, pusing dan mata pedih," kata pengemudi ojek online ini.

Pengguna jalan lainnya, Ristoper Silitonga, juga sengaja berhenti melihat kualitas udara.

Karena udara sudah berbahaya, dia mengaku ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

"Saya tadi sengaja berhenti mau liat ISPU, ternyata udah bahaya udaranya. Pantas tadi pas di jalan asapnya pekat sekali," ujar Ristoper.

Ristoper langsung pulang ke rumah karena semaki lama di luar akan berdampak terhadap kesehatan.

Bahkan, sejak kabut asap di Pekanbaru, Ristoper mengaku sudah sesak napas dan batuk.

"Dari kemarin-kemarin sesak di dada, batuk dan mata pedih," ujar dia.

Kabag Humas Pemerintah Kota Pekanbaru Irba Sulaiman mengatakan, kualitas udara di Pekanbaru belum berbahaya.

"Bukan berbahaya, (tapi) sangat tidak sehat. Tadi jam 15.00 sore ISPU di Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan Tuanku Tambusai di angka 207," ujar Irba.

Baca juga: Kejadian Langka, Ular Berkaki Ditemukan Mati di Lokasi Karhutla Riau

Dia mengakui belum mengetahui informasi di papan ISPU yang terletak di Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, yang sudah menunjukkan udara level berbahaya pada pukul 20.00 WIB.

Bahkan, dia justru heran angka ISPU di Jalan HR Soebrantas bisa berbeda dengan angka ISPU di lokasi lainnya.

"Karena ISPU updatenya kan 1 kali dalam 24 jam, yakni dari pukul 15.00 ke 15.00 WIB. Tapi akan segera kita tindak lajuti," kata Irba.

Sebagaimana diketahui, kabut asap pekat sudah lebih dari sepekan menyelimuti wilayah Kota Pekanbaru, Riau.

Dampaknya, hingga kini sudah banyak dirasakan warga, mulai dari batuk, sesak napas, demam, pusing dan muntah.

Sementara itu, tim Satgas Karhutla di Riau masih terus berupaya memadamkan api. Berbagai cara dilakukan petugas untuk meminimalisir kebakaran dan kabut asap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com