PEKANBARU, KOMPAS.com - Nurazmi (26), seorang ibu hamil delapan bulan terpapar kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Warga Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, ini mengeluhkan batuk, sesak napas dan mata perih.
Untuk mengantisipasi bahayanya dampak kabut asap, Nurazmi memasang dakron di ventilasi udara rumahnya.
Baca juga: Kabut Asap Mulai Berkurang, Jarak Pandang 6 Kilometer di Aceh
Cara itu dilakukan supaya partikel-partikel asap tidak sampai masuk ke dalam rumahnya. Apalagi, di rumahnya tidak ada AC.
"Tadi dakron kami pasang di ventilasi rumah. Mudah-mudahan asap tidak masuk lagi," ucap Nurazmi saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Jumat (20/9/2019).
Menurutnya, sejak dakron dipasang di ventilasi udara, asap mulai terhambat masuk ke dalam rumah.
Kabut asap cukup pekat di permukiman warga ini, yang sudah berlangsung lebih kurang sepekan.
Tapi, dalam tiga hari ini, kata Nurazmi, kabut asap bertambah pekat.
Karena selain asap dari karhutla di wilayah lain, juga diperparah asap kebakaran lahan yang terjadi wilayah Desa Rimbo Panjang.
"Di sini kan juga ada lahan yang terbakar, jadi asap tambah banyak," sebutnya.
Baca juga: Di Tengah Kabut Asap Kebakaran Hutan, Tour de Siak Tetap Berlangsung
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.