Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Kontak Senjata TNI dengan KKB yang Tewaskan 3 Warga Sipil

Kompas.com - 19/09/2019, 12:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor


KOMPAS.com - Baku tembak antara pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan kelompok sipil bersenjata (KSB) di Kampung Olen, Distrik Mabugi , menewaskan 3 warga sipil.

Namun, pihak TNI masih belum bisa memastikan apakah 3 warga sipil tersebut tewas karena peluru TNI atau KKB.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto melalui keterangan tertulis, Kamis (19/9/2019), memastikan akan menyelidiki insiden tersebut.

Sementara itu, Bupati Puncak, Willem Wandik, menyayangkan adanya korban warga sipil terkait operasi dari TNI tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Penjelasan TNI terkait jatuhnya korban warga sipil

Salah satu warga Kampung Olenki, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, yang menjadi salah satu korban yang terkena tembakan ketika terjadi kontak senjata anatara tim gabungan TNI-Polri dengan KSB di kampung tersebut. Kini para korban terluka sudah berada di Mimika untuk menjalani perawatan, Rabu (18/9/2019)Dok Humas Kab Puncak Salah satu warga Kampung Olenki, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, yang menjadi salah satu korban yang terkena tembakan ketika terjadi kontak senjata anatara tim gabungan TNI-Polri dengan KSB di kampung tersebut. Kini para korban terluka sudah berada di Mimika untuk menjalani perawatan, Rabu (18/9/2019)

Insiden tiga warga sipil tewas dan empat lainnya mengalami luka tembak saat terjadi kontak senjata antara tim gabungan dengan Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) terjadi di Kampung Olenki, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, pada Selasa (17/9/2019) dini hari, menjadi sorotan.

Eko pun memastikan pihak TNI akan segera melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.

"Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab akan berkoordinasi dengan kapolda Papua untuk membentuk tim guna melakukan investigasi terhadap insiden tersebut," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (19/9/2019).

Pangdam, sambung Eko, juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jalannya operasi pengejaran terhadap Kelompok Separatis Bersenjata OPM untuk menghindari jatuhnya korban di pihak masyarakat.

Baca juga: Polda Papua Tangkap Ketua KNPB, Tersangka Dalang Kerusuhan Jayapura

2. Identitas korban dalam baku tembak TNI vs KSB

Salah satu warga Kampung Olenki, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, yang menjadi salah satu korban yang terkena tembakan ketika terjadi kontak senjata anatara tim gabungan TNI-Polri dengan KSB di kampung tersebut. Kini para korban terluka sudah berada di Mimika untuk menjalani perawatan, Rabu (18/9/2019)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Salah satu warga Kampung Olenki, Distrik Mabugi, Kabupaten Puncak, Papua, yang menjadi salah satu korban yang terkena tembakan ketika terjadi kontak senjata anatara tim gabungan TNI-Polri dengan KSB di kampung tersebut. Kini para korban terluka sudah berada di Mimika untuk menjalani perawatan, Rabu (18/9/2019)

Eko meminta semua pihak untuk menunggu hasil investigasi terkait insiden tertembaknya 3 warga sipil di Papua.

"Sambil menunggu hasil investigasi, Pangdam XVII/Cenderawasih mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak berspekulasi dan terpengaruh informasi sepihak dari kelompok OPM," tuturnya.

Eko juga mengungkapkan, ketiga warga yang tewas dalam peristiwa tersebut adalah Tekiman Wonda (pria dewasa/33 tahun), Edison Mom (laki-laki/usia remaja ) dan Rudi Mom (laki-laki/balita).

Sedangkan korban yang mengalami luka tembak dan kini tengah menjalani perawatan di Mimika adalah Topina Mom ( perempuan/36 tahun), Ny Tabuni (perempun/37 tahun), Herina Kinal (perempuan/32 tahun) dan Yefrina Mom (perempuan/16 tahun).

Baca juga: Kontak Senjata KKB dengan TNI-Polri, 3 Warga Tewas, 4 Terluka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com