Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puntung Rokok Diduga Penyebab Karhutla di Gunung Merbabu

Kompas.com - 18/09/2019, 18:30 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono mengaku, belum bisa memastikan penyebab pasti peristiwa kebakaran yang terjadi di Gunung Merbabu beberapa waktu lalu.

Meskipun kebakaran tersebut sudah dipadamkan, namun bencana ini termasuk paling besar karena kurang lebih 225 hektare lahan hutan di lereng Gunung Merbabu ludes dilalap kobaran api.

Baca juga: Ini Daftar Perusahaan yang Izinnya Bakal Dicabut Terkait Karhutla

“Kami belum tahu penyebab pasti kebakaran itu. Kerugian juga masih kami data. Tapi, diperkirakan sekitar Rp 300 juta, kebanyakan hanya terbakar ilalang,” ujar Teguh, kepada Kompas.com, Rabu (18/9/2019).

Namun, penyebab kebakaran diduga akibat human errors atau kesalahan manusia lantaran lokasinya terletak tak jauh dari permukiman penduduk.

“Kalau lihat lokasi kebakarannya masih berada di dekat permukiman. Ketinggiannya tidak terlalu jauh dengan puncak. Jadi, bisa diperkirakan ulah manusia. Mungkin ada yang buang puntung rokok sembarangan," kata dia.

Teguh mengatakan, tahun ini Jateng mengalami karhutla di sejumlah titik. Di antaranya di lereng Gunung Merapi dan Merbabu, yang masuk kawasan Taman Nasional Gunung Merapi-Merbabu.

Baca juga: Meski Personel Cukup, BPBD Kewalahan Padamkan Karhutla di Riau

"Selain itu, terjadi pula di lereng Gunung Sumbing dan Gunung Slamet. Lahan dan hutan yang terbakar berskala kecil sekitar 1,5 sampai 2,5 hektare," ujar dia.

Saat ini, pihaknya masih menginventarisasi total kerugian yang diakibatkan karhutla di Jateng sepanjang 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com