KOMPAS.com - BJ Habibie mewariskan pesawat N250 Gatot Kaca yang diterbangkan perdana pada 10 Agustus 1998 lalu.
Pesawat tersebut masih tersimpan baik di salah satu hanggar PT Dirgantara Indonesia yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN).
Pesawat kebanggaan Indonesia ini terlihat masih sangat mulus. Cat warna putih berpadu garis biru tampak mengkilap.
Sementara di sisi kiri sebelum hidung pesawat, gambar tokoh wayang serta tulisan "Gatotkoco" juga masih terawat baik dan tidak mengelupas.
Kaki-kaki pesawat pun tampak bersih. Tidak terlihat sama sekali ada oli atau pelumas yang bocor.
Ban pesawat juga masih utuh sehingga kuat untuk menopang pesawat N250 hingga terlihat berdiri tegap.
Baca juga: Pesawat R80 Karya BJ Habibie Akan Dijadikan Proyek Strategis Nasional
Berikut fakta dari Pesawat N250 Gatot Kaca rancangan Habibie:
Tidak banyak yang tahu arti N250, pada pesawat rancangan BJ Habibie yang terbang perdana pada 10 Agutus 1998 lalu.
N memiliki arti Nusantara atau Nurtanio dan angka 250 menunjukkan kapasitas 2 pilot 50 penumpang di pesawat tersebut.
Irlan Budiman, Plt Sekretaris Perusahaan PT Dirgantara Indonesia menjelaskan, saat itu N250 diproduksi sebanyak 4 unit.
Pembuatan pesawat tersebut dibiayai oleh negara sehingga pesawat N250 menjadi aset Indonesia.
Baca juga: Pesawat N250 Rancangan Habibie Masuk Museum Dirgantara Mandala Yogyakarta
Tiga tahun setelah terbang perdana, tepatnya tahun 1998, proyek N250 dihentikan karena Indonesia mengalami krisis moneter.
Irlan menjelaskan proyek N250 berhenti ketika Indonesia menandatangani kerjasama dengan IMF.
Saat itu salah satu klausul kerjasama Indonesia dengan IMF adalah menghentikan proyek pengembangan B250.
"Dihentikannya mungkin karena faktor politis. Pada saat itu dalam perjanjian IMF dengan Indonesia ada klausul untuk penghentian pendanaan proyek N250," katanya.
Baca juga: Pesawat N250 Gatotkoco Karya Habibie yang Terjegal IMF