Salin Artikel

Cerita di Balik Pesawat N250 Rancangan BJ Habibie, Proyek Terhenti karena Krisis Moneter dan Terjegal IMF

Pesawat tersebut masih tersimpan baik di salah satu hanggar PT Dirgantara Indonesia yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN).

Pesawat kebanggaan Indonesia ini terlihat masih sangat mulus. Cat warna putih berpadu garis biru tampak mengkilap.

Sementara di sisi kiri sebelum hidung pesawat, gambar tokoh wayang serta tulisan "Gatotkoco" juga masih terawat baik dan tidak mengelupas.

Kaki-kaki pesawat pun tampak bersih. Tidak terlihat sama sekali ada oli atau pelumas yang bocor.

Ban pesawat juga masih utuh sehingga kuat untuk menopang pesawat N250 hingga terlihat berdiri tegap.

Berikut fakta dari Pesawat N250 Gatot Kaca rancangan Habibie:

1. Arti N250

Tidak banyak yang tahu arti N250, pada pesawat rancangan BJ Habibie yang terbang perdana pada 10 Agutus 1998 lalu.

N memiliki arti Nusantara atau Nurtanio dan angka 250 menunjukkan kapasitas 2 pilot 50 penumpang di pesawat tersebut.

Irlan Budiman, Plt Sekretaris Perusahaan PT Dirgantara Indonesia menjelaskan, saat itu N250 diproduksi sebanyak 4 unit.

Pembuatan pesawat tersebut dibiayai oleh negara sehingga pesawat N250 menjadi aset Indonesia.

2. Proyek dihentikan karena krisis moneter

Tiga tahun setelah terbang perdana, tepatnya tahun 1998, proyek N250 dihentikan karena Indonesia mengalami krisis moneter.

Irlan menjelaskan proyek N250 berhenti ketika Indonesia menandatangani kerjasama dengan IMF.

Saat itu salah satu klausul kerjasama Indonesia dengan IMF adalah menghentikan proyek pengembangan B250.

"Dihentikannya mungkin karena faktor politis. Pada saat itu dalam perjanjian IMF dengan Indonesia ada klausul untuk penghentian pendanaan proyek N250," katanya.

3. Tidak memiliki izin terbang

Sejak proyek dihentikan pada tahun 1998, pesawat N250 tidak lagi diterbangkan. Hingga sekarang mesin pesawat juga tidak pernah dihidupkan dan telah mati.

Selain itu, ada faktor lain yang tidak memungkinkan untuk menerbangkan N250 yakni terkait izin terbang.

"Waktu dihentikan memang N250 sudah terbukti bisa terbang. Tapi itu belum cukup, ada sertifikasi lain yang harus dipenuhi sehingga menyisakan beberapa hal, salah satunya uji terbang," tuturnya.

Walupun hanya disimpan di dalam hanggar, pesawat pertama yang diuji coba terbangkan pada tahun 1995 tersebut masih bersih dan terawat.

"Tidak bisa terbang sejak 1998 karena memang tidak pernah dinyalain mesinnya. Kalau gambar wayang Gatotkoco masih asli. Bodinya pernah kita cat ulang satu kali," jelas Irlan.

4. Masuk Museum Dirgantara Mandala

PT Dirgantara Indonesia (DI) berencana untuk mengembalikan pesawat berjuluk Gatotkoco tersebut ke Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan.

Hal itu dilakukan karena pembuatan pesawat tersebut dibiayai oleh negara sehingga menjadi aset Indonesia.

Pesawat N250 yang dulu pernah melakukan terbang perdana pada 10 Agustus 1998 akan segera dikirimkan ke Museum Dirgantara Mandala.

Sisanya akan dikirim ke Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

"Sudah ada Pembicaraan dengan TNI AU. Secepatnya kalau selesai prosesnya kita serahkan ke museum. Yang dikirim ke Yogyakarta akan kita bongkar sayapnya karena tidak mungkin diterbangkan," tuturnya.

Irlan berharap, dengan dimasukkannya N250 ke museum, nama BJ Habibie bisa dikenang dan diingat oleh masyarakat.

"N250 harus jadi wadah mengenang jasa beliau sebagai tokoh dirgantara Indonesia," katanya.

SUMBER KOMPAS.com (Putra Prima Perdana)

https://regional.kompas.com/read/2019/09/13/06230041/cerita-di-balik-pesawat-n250-rancangan-bj-habibie-proyek-terhenti-karena

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke