Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 2 Bulan, Siswa SD di Cianjur Belajar di Bawah Pohon dengan Alas Terpal

Kompas.com - 07/09/2019, 16:51 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Sudah dua bulan atau sejak pertengahan Juli lalu, puluhan siswa SD Negeri Pancawangi Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, belajar di luar kelas.

Mereka terpaksa menggelar terpal di lapang voli, di bawah pohon dan teras ruang guru untuk melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.

Jika hari mulai siang dan udara semakin panas, siswa yang belajar di lapangan akan pindah untuk mencari lokasi yang teduh.

Pantauan Kompas.com, Sabtu (07/09/2019), sejumlah siswa kelas 4 belajar di teras samping ruang guru, sedangkan siswa-siswa kelas 5 dan 6 belajar di pinggir lapang sekolah.

Baca juga: Kelas Ambruk, Siswa SD di Cianjur Belajar di Lapangan Beralaskan Terpal

Plt Kepala SDN Pancawangi Cilaku, Asep Sulaeman menyebutkan, pihaknya terpaksa menggelar kegiatan belajar-mengajar di luar kelas karena tiga lokal kelas dalam kondisi rusak berat.

“Bahkan satu ruang kelas, kelas 4 sudah ambruk Kamis lalu (05/09/2019) karena hujan deras ditambah kondisinya yang memang sudah lapuk,” kata Asep saat ditemui Kompas.com di sekolahnya, Sabtu.

Saat ini, ada sekitar 50 siswa dari tiga kelas yang terpaksa belajar di luar. Pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut ke pihak terkait.

“Sudah dilaporkan melalui kordik (kordinator pendidikan) dan ke dinas terkait. Mudah-mudahan bisa secepatnya direspons karena anak-anak kami perlu segera mendapatkan ruangan untuk belajar. Mudah-mudahan bisa direhab total nantinya,” ucapnya.

Salah seorang guru, Tintin Sudartini mengatakan, kegiatan belajar di luar kelas sudah berlangsung sejak masuk tahun ajaran baru atau pada pertengahan Juli lalu.

Selama itu, aktivitas belajar-mengajar yang dimulai dari jam setengah delapan pagi sampai pukul 12.30 WIB itu berjalan tidak efektif. Selain panas karena di ruangan terbuka juga berdebu.

“Belajar kadang di lapang, kalau sudah berdebu dan mulai panas pindah ke bawah pohon. Ya, mau bagaimana lagi, dinikmati saja,” ucapnya.

Tintin menyebutkan, sebelum bangunan kelas ada yang ambruk, pernah ada pejabat dari dinas terkait yang datang ke sekolah untuk meninjau.

“Malah sempat diukur beberapa kali, seperti akan segera diperbaiki. Tapi tidak ada kelanjutannya lagi sampai sekarang,” ucapnya.

Baca juga: 8 Tahun, Siswa Sebuah SMP di Bogor Belajar di Tenda Beratapkan Terpal Sobek

Karena itu, ia sangat berharap tiga bangunan kelas sekolahnya itu bisa segera diperbaiki agar kegiatan belajar-mengajar siswa kembali efektif dan nyaman.

“Atau sambil menunggu kelas dibangun atau diperbaiki ada bantuan tenda untuk kelas darurat supaya anak-anak tidak harus menggelar terpal seperti ini. Sebenarnya waktu itu pernah ada yang datang ke sini (pejabat) katanya mau diusahakan bantuan tenda, tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com