Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas Ambruk, Siswa SD di Cianjur Belajar di Lapangan Beralaskan Terpal

Kompas.com - 07/09/2019, 15:01 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Puluhan siswa SDN Pancawangi Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus belajar di luar kelas akibat bangunan sekolah mereka rusak dan ambruk.

Pihak sekolah terpaksa menggelar terpal di lapangan voli atau di bawah pohon dan di teras ruang guru untuk kegiatan belajar-mengajar siswa kelas 4, 5, dan 6.

Plt Kepala SDN Pancawangi Cilaku, Asep Sulaeman menyebutkan aktivitas belajar di luar kelas telah berlangsung sejak pertengahan Juli lalu atau selama dua bulan terakhir.

“Ada tiga ruang kelas yang kondisinya rusak berat, ditambah Kamis kemarin ruangan untuk kelas 4 ambruk sekitar jam 1 siang,” tutur Asep saat ditemui Kompas.com di sekolahnya, Sabtu (07/09/2019).

Baca juga: Sekolah Ambruk di Lombok Tengah Dapat Bantuan Rp 12 Juta

Asep menenggarai ambruknya ruang kelas tersebut akibat hujan deras yang turun semalaman ditambah kondisi bangunan yang memang telah lama lapuk dan rusak.

“Beruntung saat kejadian sekolah sudah bubar, soalnya anak-anak sering main juga di sekitar kelas itu,” katanya.

Asep yang baru ditugaskan di sekolah itu sejak Juli lalu menggantikan kepala sekolah sebelumnya yang pensiun mengaku berinisiatif mengosongkan tiga ruang kelas yang rusak itu demi keselamatan siswa dan guru.

“Jadinya sekarang sebagian siswa kami terpaksa belajar di luar. Kalau masih pagi belajarnya di lapangan, kalau mulai panas pindah ke bawah pohon. Bagaimana situasinya saja,” ucapnya.

Baca juga: Obati Trauma Siswa Akibat Sekolah Ambruk, Madrasah Ini Gunakan Jasa Dukun

Namun demikian, kondisi tersebut sangat tidak ideal bagi proses pembelajaran. Selain konsentrasi belajar siswa terganggu, kondisi lingkungan juga tidak sehat karena berdebu.

“Kasihan melihatnya, namun bagaimana lagi karena kondisinya seperti ini. Apalagi nanti kalau sudah datang musim hujan, tidak tahu anak-anak ini belajarnya di mana nanti,” ujarnya.

Tintin Sudartini, guru kelas 5 mengaku kegiatan belajar-mengajar di luar kelas seperti di lapangan sangat tidak nyaman baginya dan juga siswa-siswanya.

“Anak-anak tidak bisa konsentrasi, apalagi kalau sudah siang cuaca mulai panas, jadinya kita pindah lagi cari lokasi yang teduh,” katanya.

 

Ia berharap tiga bangunan kelas sekolahnya itu bisa segera diperbaiki agar kegiatan belajar-mengajar bisa kembali efektif dan nyaman.

“Atau sambil menunggu kelas dibangun atau diperbaiki ada bantuan tenda untuk kelas darurat supaya anak-anak tidak harus menggelar terpal seperti ini. Sebenarnya waktu itu pernah ada yang datang ke sini (pejabat) katanya mau diusahakan bantuan tenda, tapi sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi,” ungkapnya.

Paiz Fazilah, siswa kelas 5 berharap kelasnya bisa segera diperbaiki agar ia dan teman-temannya bisa kembali mengikuti kegiatan belajar dengan nyaman.

“Kalau belajar di lapang tidak nyaman, suka kepanasan dan banyak debunya, perih ke mata,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com