Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap 3 Siswa SMK Hilang 9 Tahun Saat Magang, Dijual Calo hingga Berharap Kembali

Kompas.com - 06/09/2019, 09:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

7. Minta tidak ada kasus serupa

Sementara, Joko Priyono, orangtua Ginanjar Nugroho Atmaji saat ditemui di rumahnya Daleman, RT 2, Gadingharjo, Sanden, Bantul, mengaku sudah mengikhlaskan anaknya.

Joko tidak banyak menuntut karena berbagai pertimbangan, dan pelaku pemalsuan identitas pun sudah dihukum. Hanya saja dia berharap, tidak ada lagi kasus serupa di Indonesia.

"Yang terpenting tidak ada lagi kasus serupa, dan sekolah (SMK N 1 Sanden) sudah berubah," ucapnya.

Baca juga: Kasus 3 Siswa SMK yang Hilang Saat Magang, Calo Disebut Guru Pembimbing

8. Sempat berkomunikasi

Ilustrasi.Shanghaiist Ilustrasi.

Sementara itu Samsiah, ibu Ginanjar mengatakan, sebelum hilang, ia sempat berkomunikasi dengan anaknya.

Terakhir, anaknya mengabarkan sedang berada di laut sekitaran Merauke. Ginanjar sempat minta dikirim pulsa. Samsiah yakin anaknya masih hidup.

"Saya yakin masih hidup," katanya.

Baca juga: Siswa SMK Hilang Saat Magang Sempat Minta Pulsa dan Berkabar Sedang di Laut Maumere

9. Sempat dilakukan pencarian

Kepala Sekolah SMK N 1 Sanden, Bantul, Slamet Raharjo yang ditemui di Kantornya Rabu (4/9/2019)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kepala Sekolah SMK N 1 Sanden, Bantul, Slamet Raharjo yang ditemui di Kantornya Rabu (4/9/2019)

Kepala SMKN 1 Sanden Slamet Raharjo saat dikonfirmasi Kompas.com mengatakan tidak begitu paham mengenai kasus tersebut.

Slamet mengatakan, baru menjabat kepala sekolah pada tahun 2012 setelah kasus tersebut ditutup, kepala sekolah saat itu Akhmad Fuadi dan telah pindah ke SMKN 1 Pandak.

ia juga menjelaskan bahwa kasus tersebut telah selesai dan sudah ada vonis bagi yang bersalah.

Sepengetahuan Slamet, upaya pencarian sudah dilakukan mulai dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga Bakamla.

Namun hingga sembilan tahun, tiga siswa tersebut masih belum ditemukan.

Ia sendiri mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga korban, karena saat ia menjabat, kasus tersebut sudah ditutup.

Slamet juga menjelaskan pihak sekolah sudah tidak lagi berkomunikasi dengan perusahaan di Benoa Bali tempat tiga siswa yang hilang saat magang.

"Itu saya tidak paham (soal calo). Belajar dari itu saya berhati-hati MoU dengan perusahaan yang kapalnya jelas. Setiap anak mau berangkat, kapalnya apa, perusahaannya apa, jelas tidak boleh pindah-pindah. Perusahaan kapal kita yang utama satu tapi satu itu punya banyak kapal. Dia kebetulan lulusan STP, pelaut juga, ia punya 16 kapal PT Putra Riau (namanya)," ucapnya.

Baca juga: Ini Komentar Sekolah tentang 3 Siswa SMK yang Hilang 9 Tahun Lalu Saat Magang

Sumber: KOMPAS.com (Markus Yuwono)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com