Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap 3 Siswa SMK Hilang 9 Tahun Saat Magang, Dijual Calo hingga Berharap Kembali

Kompas.com - 06/09/2019, 09:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Tiga orang siswa SMK N 1 Sanden, Bantul, Yogyakarta yang berangkat praktik kerja lapangan (PKL) di Pelabuhan Benoa, Bali, sembilan tahun yang lalu hingga sampai saat ini belum kembali.

Diketahui, ketiga siswa SMK tersebut dijual calo ke perusahaan kapal.

Ketiga siswa tersebut yakni Agiel Ramadhan Putra, Ignatius Leyola Andrinta Denny Murdani, dan Ginanjar Nugraha Atmaji.

Berbagai upaya dilakukan orangtua mereka untuk mencari keberadaan anak-anaknya, sampai akhirnya hanya bisa pasrah dengan keadaan yang dihadapi.

Bahkan, Lucia Martini salah satu orangtua dari tiga siswa tersebut berharap anaknya kembali dan mengetuk pintu rumah.

Berikut fakta lengkap 3 siswa SMK dijual calo ke perusahaan kapal:

1. Awal mula kejadian

Ilustrasi siswa SMAKOMPAS/A HANDOKO Ilustrasi siswa SMA

Riswanto Hadiyasa menceritakan awal mula anaknya, Agiel Ramadhan Putra menghilang dan tidak pernah ditemukan selama 9 tahun.

Riswanto mengatakan, waktu itu Agiel masih kelas 2 SMK dan akan berangkat PKL. Oleh pihak sekolah, Riswanto dan puluhan orangtua siswa lainnya diundang ke sekolah untuk mendapatkan sosialisasi.

Dalam sosialisasi itu, Kepala SMK N 1 Sanden, Ahmad Fuadi menyampaikan bahwa PKL yang resmi sebenarnya dilaksanakan di Pekalongan, Jateng, selama tiga bulan.

Namun, PKL dilaksanakan di Tanjung Benoa, Bali, selama tiga bulan dengan alasan di sana merupakan pelabuhan internasional.

Selain itu, anak-anak akan mendapatkan uang Rp 4 sampai Rp 8 juta.

Dalam sosialisasi juga diperkenalkan seseorang yang bernama Mugiri yang menurut dia sebagai guru pembimbing. Namun, belakangan diketahui bahwa Mugiri adalah calo tenaga kerja.

Baca juga: Ini Awal Mula 3 Siswa SMK Hilang Saat Magang hingga Tak Pernah Ditemukan Selama 9 Tahun

2. Diminta urus ktp

Ilustrasi KTPShutterstock.com Ilustrasi KTP

Dilanjutkan Riswanto, ketika anaknya dan para siswa di SMKN 1 Sanden akan berangkat untuk PKL di Bali, mereka harus mengurus KTP.

Padahal waktu itu Agiel berusia 16 tahun dan belum layak mendapatkan KTP.

Tanpa curiga karena sudah percaya pada sekolah, akhirnya para orangtua merelakan anak mereka melaksanakan PKL di Tanjung Benoa.

Baca juga: 3 Siswa SMK Hilang Saat Magang di Bali Dijanjikan Uang Rp 8 Juta

3. Dapat surat dari PT

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

Setelah beberapa bulan anaknya mengikuti PKL, Riswanto tidak menaruh curiga hingga akhirnya ia menerima surat dari PT Sentra Buana Utama tertanggal 2 Maret 2010, memberitahukan bahwa KM Jimmy Wijaya tempat Agil bekerja hilang kontak per 6 Februari 2010 pukul 04.00 WIT.

Riswan menerima surat dari petugas pos perihal kabar kurang sedap itu. Dalam surat itu disebutkan Agiel bekerja mulai tanggal 27 Februari 2010.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com