Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Selidiki 6 Perusahaan dan Tangkap 30 Orang Terkait Karhutla di Kalbar

Kompas.com - 15/08/2019, 15:11 WIB
Hendra Cipta,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepolisian menegaskan pihaknya tidak pandang bulu dalam penegakan hukum terkait kebakaran hutan dalan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat.

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Donny Charles Go menerangkan, hingga saat ini, sudah ada 26 kasus dan 30 tersangka karhutla.

Selain itu, kepolisian juga tengah menyelidiki 6 perusahaan yang lahan konsesinya diduga ada titik api.

"Polda Kalbar terus bekerja untuk menekan praktik pembakaran lahan. Selain perorangan, keterlibatan korporasi juga sedang didalami," kata Donny, Kamis (15/8/2019).

Baca juga: Karhutla Tak Kunjung Padam, Polisi di Riau Tidur di Hutan

Donny menjelaskan, dari penyelidikan awal di lahan korporasi yang diduga terbakar, ditemukan sejumlah petunjuk.

Beberapa di antaranya, ada lahan terbakar dan masuk wilayah konsesi perusahaan. Kemudian, ada juga lahan konsesi yang terbakar, namun merupakan rembetan kebakaran dari luar wilayah perusahaan.

Kemudian, ada indikator lahan terbakar di wilayah konsesi, namun pihak perusahaan belum membebaskannya dari penguasaan masyarakat.

"Dari beberapa hal itu, membuat petugas harus bekerja lebih keras lagi untuk mengumpulkan bukti-bukti guna menemukan keterlibatan korporasi dalam kasus karhutla," kata Donny.

Untuk membantu proses penyelidikan, Polda Kalbar telah dibantu tim asistensi dari Mabes Polri.

"Tim itu untuk supervisi, baik untuk tindakan preventif maupun penegakan hukum," kata dia.

Donny menyampaikan, ada penurunan jumlah hot spot hingga hari ini.

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, sekarang titik panas di wilayah Kalimantan Barat berjumlah 148.

BMKG juga ada menginformasikan prakiraan hujan di wilayah Kalbar beberapa hari ke depan .

"Kita berharap, ini menjadi indikator yang baik dalam penanggulangan karhutla di Kalbar," kata Donny.

Baca juga: 5 Fakta Bencana Karhutla, Warga Rusia Tewas Sesak Napas hingga Janji Panglima TNI

Sementara itu, Humas Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalbar Boni memastikan pihaknya telah berkomitmen dan bekerja keras untuk melakukan upaya pencegahan karhutla.

Dia menjelaskan, dalam rangka menghadapi musim kemarau dan bahaya karhutla ini, Gapki Kalbar turut serta menggelar Rakor Karhutla bersama sejumlah instansi terkait seperti Dinas Perkebunan, BPBD dan kepolisian.

"Kami juga menyampaikan imbauan kepada anggota untuk melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar," kata Boni.

Gapki Kalbar juga mengklaim turut melakukan pemantauan atau patroli di areal yang rawan kebakaran. Serta mempersiapkan peralatan dan sarana pengendalian kebakaran agar siap digunakan apabila terjadi kebakaran.

Boni menyebut, saat ini ada satu perusahaan anggota Gapki Kalbar yang lahannya disegel Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yakni PT GKM.

Lahan tersebut disegel sebagai titik untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah benar ada unsur kesengajaan atau kelalaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com