Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Adithya Merintis Dapur GG Beromzet Miliaran, Pernah Makan Nasi Pakai Terigu hingga Terlilit Utang

Kompas.com - 09/08/2019, 09:47 WIB
Reni Susanti,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Dalam struk tagihan rumah sakit tertera angka Rp 8 juta. Sedangkan ia hanya mengantongi uang Rp 1,5 juta. Ia pun menerima bantuan dari saudara-saudaranya.

Di tengah keterpurukan itu, Adit tersadar. Proses bisnis yang dijalankannya tidak baik karena riba. Ditambah perjanjian dengan investor yang merugikan pihaknya.

Ia pun bertekad akan membuka usaha lagi tanpa riba dan bentuk kerja sama bagi hasil dengan investor. Karena bagaimana pun ia harus bangkit dan melunasi utang.

“Saya mengubah konsep dengan investasi leher ke atas,” tuturnya.

Baca juga: Kisah Pengabdian Istri Relakan Ginjalnya untuk Suami yang Divonis Gagal Ginjal Stadium Akhir

Seperti belajar ke pengusaha manapun, ikut pelatihan, komunitas, seminar, pelatihan, belajar, membaca, pokoknya investasi yang membuat dirinya pintar.

Berbeda dengan investasi ke bawah seperti pakaian, sepatu, tas, gadget, yang nilainya terus menyusut.

Membuka ayam Geprek

Sambil belajar ke sana-kemari, Adit memutar otak mencari bisnis yang cocok. Pilihannya jatuh pada makanan olahan dari ayam, terinspirasi dari sang kakak.

“Saat itu sisa uang Rp 1 juta, harus cukup untuk bahan baku dan bertahan hidup,” tuturnya.

Ia pun menjual 20 varian makanan olahan dari ayam yang dulu belum booming di Bandung. Hingga akhirnya ia fokus berjualan ayam geprek dan menjualnya melalui layanan pesan singkat BBM atau BlackBerry Messanger dan WhatsApp.

Di tahun-tahun awal, ia menjalankan bisnisnya berdua dengan sang istri. Sehari ia bisa bekerja 14 jam.

Untuk menghibur diri, ia dan istrinya kerap jalan-jalan ke Jalan Suci yang berjarak kurang dari 3 kilometer dari rumahnya.

“Abis jalan-jalan, nangis pelukan sama istri,” ungkapnya tertawa.

Tahun 2017, ia dipertemukan dengan GoFood, kemudian dibantu promo gratis oleh GrabFood. Cara ini membuat usahanya berkembang pesat. Dari omzet Rp 1 juta menjadi Rp 5 juta.

Di tahun 2019, utang Rp 500 juta yang melilit Adit lunas. Kini ia memiliki 6 pegawai dengan omzet Rp 150 juta per bulan.

Bisnis Adit yang dinilai seksi ini bisa dibilang tanpa modal. Karena untuk ayam, sembako, hingga gas ada yang mensuplai dan dibayar belakangan.

Dapur GG ini pun membuat bisnis di sekitarannya maju. Seperti warung-warung di sekitar Dapur GG ramai pembeli oleh pengemudi ojol.

Ketika ditanya sejak kapan Adit mulai bisnis, ia menjawab, sejak remaja. Terutama saat duduk di bangku SMA, ia pernah jualan sepatu hingga CD. Begitupun saat kuliah, ia pernah ikut MLM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com