Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cerita Menarik di Balik Festival Indonesia di Rusia, Diplomasi Becak hingga Biskuit dan Jamu Laris Manis

Kompas.com - 04/08/2019, 12:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ribuan orang warga Rusia sudah berbondong-bondon mendatangi Festival Indonesia Ke-4 pada sejak Jumat (2/8/2019) siang, sebelum acara dibuka resmi.

Event ini digelar di taman Krasnaya Presnya di jantung kota Moskow, Rusia.

Taman Krasnaya Presnya seluas 16,5 ha ini didirikan tahun 1932. Taman ini merupakan monumen sejarah dan arsitektur, serta monumen seni lanskap abad XVIII-XIX.

Peserta festival berasal dari usaha kecil dan menengah Indonesia, termasuk perusahaan-perusahaan besar Indonesia yang sudah ekspor.

Festival Indonesia resmi dibuka pada Jumat sore pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.

Pameran FIM diramaikan hampir 200 anjungan dengan 1.200 peserta dari berbagai kalangan dari Indonesia.

Festival tersebut menampilkan berbagai kesenian dan budaya dari berbagai daerah Indonesia. Beberapa workshop digelar di area ini, di antaranya gamelan, wayang kulit, tari, dan membatik.

Ada pula fashion show dan barista kopi Indonesia.

Dengan tema “Visit Wonderful Indonesia: Enjoy Your Tropical Paradise”, FIM menargetkan dikunjungi oleh sekitar 140.000 orang warga Rusia

Berikut 9 cerita menarik di balik Festival Indonesia di Moskow:

 

1. Penari Sintren di depan booth Yogyakarta

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan becak kepada Penasihat Museum Ketimuran Rusia di Moskow, saat berlangsungnya Festival Indonesia di Moskow, Jumat (2/8 /2019)KOMPAS.com/AMR Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan becak kepada Penasihat Museum Ketimuran Rusia di Moskow, saat berlangsungnya Festival Indonesia di Moskow, Jumat (2/8 /2019)
Dua penari Sintren meliuk-liuk lincah di depan booth Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ada di Festival Indonesia di Moskow, Rusia, Jumat (2/8/2019).

Tarian yang dibawakan dengan gesit, diiringi perpaduan gamelan dan musik modern itu mampu menyedot antusiasme warga Rusia yang berada di lokasi festival, yaitu di Taman Krasnaya Presnya di jantung kota Moskow.

Booth Yogyakarta merupakan booth paling besar di Festival Indonesia di Moskow. Booth tersebut diresmikan langsung oleh Sri Sultan HB X.

Yogyakarta juga menjadi delegasi terbesar kali ini, melibatkan hingga 100 orang yang terdiri dari perwakilan pemerintah, pengusaha, seniman, dan akademisi.

Baca juga: Di Festival Indonesia Moskow, Sultan Hamengku Buwono X Puji Tim Tari DIY

 

2. Diplomasi becak Sultan HB X

Setelah menggunting pita tanda dibukanya booth DIY, Sri Sultan menuju becak yang dipajang di depan booth.

Becak yang khusus dibawa delegasi DIY dari Yogyakarta ini akan diserahkan ke museum di Moskow.

Penasihat museum ketimuran Rusia di Moskow, Tatyana dituntun untuk menaiki becak itu.

"Madam, saya serahkan becak ini dan sepeda. Ini simbol orang Jawa. Semoga bisa mempererat hubungan Indonesia dengan Rusia," kata Sultan.

"Terima kasih Sultan. Saya sangat senang dan bahagia. Saya terharu. Saya ingin menangis," kata Tatyana.

Tatyana terus berbicara dalam bahasa Rusia yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh penerjemah.

"Saya sering menerima pemberian barang, tapi kali ini becak ini sangat istimewa buat kami. Saya ingin menangis," kata Tatyana.

"Becak ini sengaja kami serahkan, karena tidak mungkin saya pulang pakai becak ini," kata Sultan berkelakar.

Pengunjung yang hadir pun tertawa.

Tatyana tampak terlambat tertawa karena harus menunggu penerjemah.

"Saya ke sini pake becak ini, Madam," kata Sultan, kembali terjadi rentetan tawa.

Tatyana pun ikut tertawa ceria.

"Maukah nanti Madam pulang ke museum bawa becak ini?" kembali Sultan bercanda tanpa ampun.

"Bagaimana caranya saya harus naik becak ini ke museum?" tanya Tatyana balik.

Kali ini, Sultan yang giliran tertawa.

"Dulu saya sering memberi kuliah umum tentang jalan-jalan di Jawa. Sekarang saya sedang menaiki becak. Terima kasih," kata Tatyana.

"Semoga bermanfaat ya, Madam," kata Sultan sekali lagi.

Baca berita selengkapnya: Diplomasi Becak Sultan HB X untuk Rusia yang Bikin Haru dan Tawa


3. Sultan HB X belajar di Tatarstan

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan rombongan saat berkunjung ke Pulau Sviyask di Republik Tatarstan, Selasa (30/7/2019)KOMPAS.com/ AMIR SODIKIN Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan rombongan saat berkunjung ke Pulau Sviyask di Republik Tatarstan, Selasa (30/7/2019)
Delegasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono X mengadakan kunjungan kehormatan dengan kantor Perdana Menteri Republik Tatarstan, di Kazan, Tatarstan, Selasa (30/7/2019).

Wartawan Kompas.com, Amir Sodikin, dari Kazan melaporkan, delegasi DIY diterima Deputi Pertama Perdana Menteri Republik Tatarstan, Rustam Nigmatulin.

Dalam kesempatan tersebut, Sultan mengatakan, tujuan kunjungan adalah untuk belajar bagaimana Tatarstan mengelola peninggalan bersejarah di tengah gempuran modernitas.

"Tatarstan ini menjadi rujukan Pak Jokowi. Saat beliau masih menjadi wali kota Solo, beliau pernah ke Tatarstan untuk studi banding," kata Sultan.

Secara spesifik disampaikan, Pemda DIY ingin mendapatkan informasi dan bertukar pengalaman terkait strategi menjaga kota heritage.

Sultan juga menekankan, pihaknya ingin belajar terkait proses penetapan kota Kazan sebagai kota budaya Dunia oleh UNESCO.

"Dibanding kota lain yang saya kunjungi, Kazan di Tatarstan mampu mengelola heritage dengan baik dan kotanya juga bersih," kata Sultan.

Baca juga: Belajar Memproteksi Kota Heritage, Sri Sultan HB X Kunjungi Tatarstan

 

4. Produk biskuit asal Semarang laris di Rusia

Ganjar Pranowo di Festival Indonesia Moscow (FIM) 2019, Rusia.Dok. Pemprov Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Festival Indonesia Moscow (FIM) 2019, Rusia.
Fine Choice yang merupakan produk biskuit asal Kabupaten Semarang laris manis diserbu warga Rusia di Festival Indonesia Moscow (FIM) 2019, Rusia.

Saking larisnya, saat itu juga biskuit tersebut langsung dipesan sebanyak tiga container atau dengan nilai order sebesar Rp1,5 miliar.

”Kami dapat order tiga kontainer dengan nilai per kontainernya Rp500 juta, buyer kami ingin memasarkan di supermarket di Rusia," kata Irawati Lukito Direktur Marketing PT. Choice Plus Makmur.

Hal tersebut wajar sebab biskuit Fine Choice tidak ditemukan di toko atau minimarket mana pun di Indonesia.

Selama ini biskuit itu hanya diekspor ke luar negeri dan dijual online melalui ecommerce.

Tak hanya biskuit, produk asal Jawa Tengah (Jateng) lainnya juga dipamerkan di FIM IV. Contohnya kain batik dan lurik, bulu mata, gula merah, aneka kripik buah, jelly, kerajinan kayu dan tas, serta kopi.

Baca juga: Di Rusia, Biskuit Asal Kabupaten Semarang Ini Laris Manis

 

5. Tawarkan wisata unggulan Borobudur hingga Sangiran

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri Indonesia-Rusia Business Forum yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Moscow, Kamis (1/8/2019). dok. Pemprov Jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri Indonesia-Rusia Business Forum yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Moscow, Kamis (1/8/2019).
Selain produk, Jawa Tengah juga mempromosikan pariwisata.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menjadi delegasi saat itu menawarkan destinasi wisata unggulan, seperti Borobudur, Sangiran, Dieng, dan Karimunjawa.

Ganjar mengatakan, selama ini jumlah wisatawan Rusia ke Jateng memang sudah menunjukkan kenaikan, meski belum signifikan.

Turis Rusia yang datang ke Borobudur misalnya, tahun 2016 sebanyak 3.149, tahun 2017 sebesar 4.209 dan pada 2018 mecapai 4.428.

”Dengan festival ini saya berharap akan banyak wisatawan Rusia yang berkunjung menikmati indahnya Jateng serta hubungan dagang. Investasi Jateng dan Rusia pun akan semakin bertambah erat dan meng-untungkan kedua belah pihak," kata pria berambut putih itu.

Baca juga: Cara Ini Menurut Ganjar Paling Efektif Tangkal Jual Beli Jabatan

 

6. Promosikan dua negara, Rusia dan Indonesia

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan becak kepada Penasihat Museum Ketimuran Rusia di Moskow, saat berlangsungnya Festival Indonesia di Moskow, Jumat (2/8 /2019)AMR Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan becak kepada Penasihat Museum Ketimuran Rusia di Moskow, saat berlangsungnya Festival Indonesia di Moskow, Jumat (2/8 /2019)
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, mengatakan, festival ini merupakan ajang promosi perdagangan, investasi, pariwisata, dan seni budaya terpadu.

"Festival ini mempromosikan dua negara, Indonesia di Rusia dan Rusia di Indonesia," katanya.

Dampak positif hubungan baik dengan Rusia bisa dilihat dari jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia yang semakin meningkat.

"Tahun 2016 ada 68.000 wisatawan, tahun 2018 naik menjadi 125.000 wisatawan Rusia," kata Wahid.

Sebaliknya, kunjungan wisatawan Indonesia ke Rusia juga terus meningkat.

"Data dari kementerian pariwisata Rusia yang didapat KBRI menyebutkan, tahun 2016 ada 5.000 wisatawan, tahun 2018 meningkat menjadi 31.000 wisatawan Indonesia ke Rusia," kata Wahid.

Baca juga: Festival Indonesia di Moskow Bukukan Kontrak Dagang Rp 143 Miliar

 

7. Rusia impor produk Jawa Tengah senilai 6 juta Dollar AS

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) dan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (kedua dari kiri) berfoto bersama para investor yang melakukan kerjasama dagang dengan pengusaha lokal Jawa Tengah dalam acara Indonesia-Rusia Business Forum di Crown Hotel, Moscow, Rusia, Kamis (1/8/2019).MOHAMAD IQBAL FAHMI Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kedua dari kanan) dan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (kedua dari kiri) berfoto bersama para investor yang melakukan kerjasama dagang dengan pengusaha lokal Jawa Tengah dalam acara Indonesia-Rusia Business Forum di Crown Hotel, Moscow, Rusia, Kamis (1/8/2019).
Rusia menyepakati kerja sama impor dagang berbagai produk asal Jawa Tengah (Jateng) dengan nilai total 6,161 juta dollar AS.

Adapun produk tersebut terdiri dari kapsul jamu senilai 5 juta dollar AS, karagenan dan jelly senilai 5.000 dollar AS, mebel senilai 1 juta dollar AS, gula merah organik senilai 100.000 dollar AS, dan kerajinan bambu senilai 6.000 dollar AS.

Kesepakatan itu terjalin usai penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara pengusaha Jateng dan Rusia saat acara Indonesia-Rusia Business Forum di Hotel Ritz Carlton, Moscow, Kamis (1/8/2019).

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menjadi delegasi Jateng saat itu mengatakan, selain impor beberapa produk tersebut, investor Rusia juga melirik mengalokasikan dananya di bidang industri dan infrastruktur.

Investor tersebut antara lain PT Asia Starch International dan PT Dredolf Indonesia. Kedua perusahaan ini tertarik berinvestasi di Industri Starch Terintegrasi dengan investasi senilai 1 miliar Euro.

Ada pula Evrascon yang berminat menjajaki investasi infrastruktur di Jateng, seperti jalan, bandara, dan pelabuhan.

Dari pencatatan ekspor di Moscow, Ganjar mengakui, nilai ekspor Jateng ke Rusia mengalami kenaikkan dari 23 juta dollar AS pada 2017 menjadi 30 juta dollar AS pada 2018.

Adapun komoditas ekspor Jateng yang paling banyak diminati Rusia selama ini, yakni pakaian jadi, alas kaki, kayu dan barang dari kayu, barang rajutan, dan perabot penerangan.

Baca juga: Rusia Impor Produk Jawa Tengah Senilai 6 Juta Dollar AS

 

8. Tari Dewa Ruci pukau penonton Festival Idonesia di Moscow

Tari Dewa Ruci saat ditampilkan di Festival Indonesia di Moskow, Rusia. Festival berlangsung 2-4 Agustus 2019.DOK TIM FESTIVAL INDONESIA DIY Tari Dewa Ruci saat ditampilkan di Festival Indonesia di Moskow, Rusia. Festival berlangsung 2-4 Agustus 2019.
Tepuk tangan dari penonton begitu membahana selama beberapa menit tanpa putus ketika para penari Dewa Ruci menyelesaikan tariannya di Festival Indonesia di Moskow, Rusia, Sabtu (3/8/2019) waktu setempat.

Untuk kesekian kalinya, ribuan penonton yang hadir selalu dibuat kaget sekaligus kagum saat tim tari Daerah Istimewa Yogyakarta memainkan tarian yang mereka bawakan. Selain tari "Dewa Ruci", tim budaya DIY juga membawakan tari "Asmaradhana" dan tari "Sintren".

Kepala Bidang Perencanaan Dinas Kebudayaan DIY Dwi Pudji Astuti yang mendampingi tim kesenian, menggambarkan suasana malam itu sangat ramai, meriah, dan penontonnya sangat apresiatif. "Kami senang, tepuk tangannya begitu panjang tiada henti," kata Dwi.

Para penari sampai tertahan di panggung utama karena terus menerus diminta foto bersama dengan warga Rusia.

Antusiasme warga Rusia begitu membanggakan.

"Malam ini kami sampai hampir tidak bisa pulang dari lokasi menari. Kalau enggak disudahi, para penari terus menerus diajak berfoto padahal feativalnya sudah mau tutup malam itu," kata Dwi.

Bangga dan haru juga menyelimuti hati sang sutradara ketiga tari tersebut, Yosef Adityanto Aji.

"Applause penonton membuat kami bangga dan selalu kami ingat," kata Yosef.

Yosef memaparkan, repertoar ketiga tari yang ia ciptakan yaitu tari "Dewa Ruci", "Asmaradhana", dan "Sintren". Tari "Dewa Ruci" berdurasi 8 menit.

Kisah Dewa Ruci menggambarkan kepatuhan seorang murid kepada guru, kemandirian bertindak, dan perjuangan keras menemukan jati diri.

Baca juga: Tim Tari DIY Pukau Penonton Festival Indonesia di Moskow

 

9. Ditargetkan dikunjungi 140.000 orang Rusia

Tari Dewa Ruci saat ditampilkan di Festival Indonesia di Moskow, Rusia. Festival berlangsung 2-4 Agustus 2019.DOK TIM FESTIVAL INDONESIA DIY Tari Dewa Ruci saat ditampilkan di Festival Indonesia di Moskow, Rusia. Festival berlangsung 2-4 Agustus 2019.
Festival Indonesia merupakan rangkaian memperingati kemerdekaan Indonesia ke-74.

Selain memamerkan berbagai produk andalan berbagai daerah di Indonesia, festival juga menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya.

Taman Krasnaya Presnya seluas 16,5 ha ini didirikan tahun 1932. Taman ini merupakan monumen sejarah dan arsitektur, serta monumen seni lanskap abad XVIII-XIX.

Tema festival kali ini adalah “Visit Wonderful Indonesia: Enjoy Your Tropical Paradise”.

Ditargetkan Festival Indonesia ini akan dikunjungi oleh sekitar 140.000 orang warga Rusia.

Penyelenggaraan Festival Indonesia didukung oleh Kementerian Pariwisata Indonesia, Pemerintah Kota Moskow, Taman Krasnaya Presnya, dan sejumlah lembaga pemerintah, termasuk swasta dari Indonesia dan Rusia.

SUMBER: KOMPAS.com (Amir Sodikin, Hotria Mariana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com