Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Memproteksi Kota Heritage, Sri Sultan HB X Kunjungi Tatarstan

Kompas.com - 30/07/2019, 16:53 WIB
Amir Sodikin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KAZAN, KOMPAS.com - Delegasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipimpin Sri Sultan Hamengkubuwono X mengadakan kunjungan kehormatan dengan kantor Perdana Menteri Republik Tatarstan, di Kazan, Tatarstan, Selasa (30/7/2019).

Wartawan Kompas.com, Amir Sodikin, dari Kazan melaporkan, delegasi DIY diterima Deputi Pertama Perdana Menteri Republik Tatarstan, Rustam Nigmatulin.

 

Turut serta dalam rombongan delegasi DIY yaitu Ketua Paramparapraja/Dewan Penasehat Gubernur DIY, Mahfud MD; Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY, Arief Hidayat; Ketua KADIN DIY, GKR Mangkubumi; dan perwakilan KBRI Moskow, Larso Simbolon.

Baca juga: Warga Curhat soal Monyet Ekor Panjang, Ini Kata Sri Sultan HB X

Dalam kesempatan tersebut, Sultan mengatakan, tujuan kunjungan adalah untuk belajar bagaimana Tatarstan mengelola peninggalan bersejarah di tengah gempuran modernitas.

"Tatarstan ini menjadi rujukan Pak Jokowi. Saat beliau masih menjadi wali kota Solo, beliau pernah ke Tatarstan untuk studi banding," kata Sultan.

Secara spesifik disampaikan, Pemda DIY ingin mendapatkan informasi dan bertukar pengalaman terkait strategi menjaga kota heritage.

Sultan juga menekankan, pihaknya ingin belajar terkait proses penetapan kota Kazan sebagai kota budaya Dunia oleh UNESCO.

"Dibanding kota lain yang saya kunjungi, Kazan di Tatarstan mampu mengelola heritage dengan baik dan kotanya juga bersih," kata Sultan.

Yogyakarta memiliki modal untuk menjadi kota heritage yang terjaga dan bersih. Sultan mengungkapkan, Yogyakarta sudah ditetapkan sebagai kota batik dunia, juga memiliki sejarah budaya Jawa yang sudah berlangsung lama.

"Kiranya DIY dapat belajar dari Kazan, khususnya dalam proses dan koordinasi dengan pihak UNESCO," kata Sultan.

Diskusi soal heritage

Dalam kesempatan itu, Deputi Pertama PM Tatarstan, Rustam Nigmatulin, mempersilakan delegasi Pemda DIY untuk dapat melakukan pertemuan teknis dengan Committee for Protection of Culture Heritage Site Tatarstan.

Delegasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X (sebelah kiri), menggelar kunjungan kehormatan di Republik Tatarstan, Selasa (30/7/2019). Kunjungan ini diterima oleh Deputi Pertama Republik Tatarstan, Rustam Nigmatulin. DIY ingin belajar dari Tatarstan bagaimana memproteksi kota-kota warisan budaya.KOMPAS.com/ AMIR SODIKIN Delegasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X (sebelah kiri), menggelar kunjungan kehormatan di Republik Tatarstan, Selasa (30/7/2019). Kunjungan ini diterima oleh Deputi Pertama Republik Tatarstan, Rustam Nigmatulin. DIY ingin belajar dari Tatarstan bagaimana memproteksi kota-kota warisan budaya.

Rustam menuturkan, Kazan merupakan kota heritage yang diakui UNESCO. Pihaknya berusaha untuk tak mengubah bangunan-bangunan tua bersejarah.

"Kami tahu hari ini banyak pertemuan utk mempelajari pelestarian budaya. Silakan jika ada pertanyaan spesifik bisa disampaikan ke komite perlindungan budaya Tatarstan untuk UNESCO," kata Rustam Nigmatulin.

Baca juga: Saat Sri Sultan HB X Menolak Diberi Kayu Jati Ukuran Besar

Sri Sultan juga berbagi pengetahuan soal status istimewa provinsi DIY. Sultan menjamin, di provinsi yang otonom, pemerintah Tatarstan bisa berinvestasi dengan aman di DIY.

"Kalau bisa dikomunikasikan, investasi di Yogyakarta tidak sulit," kata Sultan.

Sultan menekankan, Yogyakarta juga kota pendidikan yang memiliki 117 lembaga pendidikan tinggi. "Kami tak punya sumber daya alam tapi sumber daya manusia yang terdidik," kata Sultan.

Kunjungan delegasi ini juga dimaksudkan untuk berpartisipasi merayakan 59 tahun hubungan persahabatan Indonesia-Rusia. "Kami membawa delegasi sekitar 100 orang, termasuk nanti untuk mendukung Festival Indonesia di Moskow," kata Sultan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com