KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Di Rusia, Biskuit Asal Kabupaten Semarang Ini Laris Manis

Kompas.com - 03/08/2019, 17:48 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Fine Choice yang merupakan produk biskuit asal Kabupaten Semarang laris manis diserbu warga Rusia di Festival Indonesia Moscow (FIM) 2019, Rusia.

Saking larisnya, saat itu juga biskuit tersebut langsung dipesan sebanyak tiga container atau dengan nilai order sebesar Rp1,5 miliar.

”Kami dapat order tiga kontainer dengan nilai per kontainernya Rp500 juta, buyer kami ingin memasarkan di supermarket di Rusia," kata Irawati Lukito Direktur Marketing PT. Choice Plus Makmur.

Hal tersebut wajar sebab biskuit Fine Choice tidak ditemukan di toko atau minimarket mana pun di Indonesia. Selama ini hanya diekspor ke luar negeri dan dijual online melalui ecommerce.

Baca juga: Indonesia-Rusia Bahas Keamanan Siber

Tak hanya biskuit, produk asal Jawa Tengah (Jateng) lainnya juga dipamerkan di FIM IV. Contohnya kain batik dan lurik, bulu mata, gula merah, aneka kripik buah, jelly, kerajinan kayu dan tas, serta kopi.

Pemilik Batik Lurik Prasojo Klaten Hanggo Wahyu Amerto, mengaku sangat senang bisa mengenalkan produknya ke Rusia. Ia berharap mendapat buyer baru dari Negeri Beruang Merah.

"Dukungan dari gubernur sangat membantu pengusaha dan UMKM seperti kami untuk memperkenalkan produk dari budaya Jawa Tengah," katanya.

Selain produk, Jateng mempromosikan pula pariwisata. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang menjadi delegasi saat itu menawarkan destinasi wisata unggulan, seperti Borobudur, Sangiran, Dieng, dan Karimunjawa.

Baca juga: Rusia Impor Produk Jawa Tengah Senilai 6 Juta Dollar AS

Lebih lanjut Ganjar mengatakan, selama ini jumlah wisatawan Rusia ke Jateng memang sudah menunjukkan kenaikan, meski belum signifikan.

Turis Rusia yang datang ke Borobudur misalnya, tahun 2016 sebanyak 3.149, tahun 2017 sebesar 4.209 dan pada 2018 mecapai 4.428.

”Dengan festival ini saya berharap akan banyak wisatawan Rusia yang berkunjung menikmati indahnya Jateng serta hubungan dagang. Investasi Jateng dan Rusia pun akan semakin bertambah erat dan meng-untungkan kedua belah pihak," kata pria berambut putih itu.

Hal tersebut diamini oleh Duta Besar Indonesia untuk Rusia Wahid Supriyadi. Ia mengatakan, gelaran FIM terbukti berdampak bagus bagi pariwisata Indonesia.

Baca juga: Sultan HB X Jamin Pebisnis Rusia Bisa Investasi Berkesinambungan di Yogyakarta

Jumlah turis dari Rusia ke Indonesia naik menjadi 168.000 pada 2018 dibanding tahun 2016 yang hanya sebanyak 68.000.

"Bisnis forum yang kemarin diikuti 700 pengusaha Rusia dan Indonesia mencatat transaksi hingga 10 juta dollar AS dan komitmen investasi lebih dari 1 miliar dollar AS," kata Wahid.

Dari jumlah transaksi tersebut Jateng meraup lebih dari setengahnya atau lebih dari 6 juta dollar AS.

Pameran FIM diramaikan hampir 200 anjungan dengan 1.200 peserta dari berbagai kalangan dari Indonesia.

Festival turut menampilkan berbagai kesenian dan budaya dari berbagai daerah Indonesia. Beberapa workshop digelar di area ini, di antaranya gamelan, wayang kulit, tari, dan membatik. Ada pula fashion show dan barista kopi Indonesia.

Dengan tema “Visit Wonderful Indonesia: Enjoy Your Tropical Paradise”, FIM menargetkan dikunjungi oleh sekitar 140.000 orang warga Rusia.

Baca tentang

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com