Rencananya, tim gabungan akan membuat sekat di bawah tebing itu. Diharapkan, api akan terhenti di tebing dan tidak menjalar ke kawasan di bawahnya.
"Yang bisa kami lakukan penyekatan di bawah tebing. Kemungkinan membuat sekat di situ," ujar Achmad.
Hingga saat ini terdapat 250 personel gabungan yang dikerahkan. Tim itu dibagi dalam tiga kelompok.
Baca juga: 6 Fakta Baru Kebakaran Hutan Gunung Panderman, 60 Hektar Dilalap Api hingga Semua Pendaki Selamat
4. Rusak habitat elang jawa dan hutan produksi
Kepala Adm Perhutani KPH Malang Hengki Herwanto mengatakan, hutan di Gunung Panderman yang memiliki ketinggian 2.045 mdpl merupakan habitat elang jawa. Sebagian habitat burung endemik di Pulau Jawa itu dipastikan rusak akibat kebakaran.
Meski tidak ada data terkait populasi elang jawa di hutan tersebut, Hengki yang baru menjabat mengatakan bahwa elang jawa kerap ditemui berterbangan di kawasan itu.
Selain elang jawa, satwa lain yang menghuni kawasan hutan itu adalah monyet, ayam hutan, babi hutan dan ular. Monyet terdengar turun saat pertama kali terjadi kebakaran.
Kebakaran juga mengancam hutan produksi yang ada di bawahnya. Tebing yang curam membuat api sulit dikendalikan dan berpotensi menjalar ke hutan produksi yang terdiri dari tanaman pinus.
Baca juga: Kebakaran Hutan Gunung Panderman, Rusak Habitat Elang Jawa hingga Sekat Titik Api
Sumbe: KOMPAS.com (Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.