Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Mencari Keadilan, Baiq Nuril Rindu Keluarga dan Tanaman Stroberi

Kompas.com - 13/07/2019, 14:57 WIB
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com — Setelah berada di Jakarta terkait kasus hukumnya, Baiq Nuril kembali ke tempat tinggalnya di BTN Bumi Harapan Permai, Telaga Waru, Desa Peremouan, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, Sabtu (13/7/2019).

Begitu tiba di Bandara Internasional Lombok, ia bergegas ke rumahnya. Nuril tampaknya sudah rindu dengan keluarga, termasuk mengurus tanaman buah stoberi di rumahnya.

Dia sedikit memberi kejutan kepada keluarga dengan tidak memberitahukan kepulangannya. 

Tiba di lorong gang rumahnya, Nuril menemukan Rafi, anaknya, yang tengah bermain bersama kawan di rumah tetangga.

Anaknya tampak terkejut melihat Nuril memanggilnya dari mobil yang ditumpangi.

"Ibu, kok ibu pulang, kenapa tidak bilang kalau pulang," kata Rafi menyalami sang ibu dan berlari pulang ke rumahnya.

Suami Nuril, Lalu Isnaini, juga terkejut melihat kedatangan istrinya. Nuril tersenyum dan memberi tahu mau memberi kejutan.

"Dia tidak bilang kalau pulang sekarang, tadi saya telepon katanya belum pasti kapan akan pulang," kata Isnaini bahagia.

Baca juga: Kejari Mataram Tunda Eksekusi Baiq Nuril

Nuril yang mengenakan kemeja kuning dan jilbab biru tampak ceria dan mengatakan kangen keluarga, terutama anak-anak.

"Alhamdulillah sudah sampai rumah, lega, meskipun masih menunggu kepastian," kata Nuril.

Nuril lalu memberikan kado mainan kesukaan Rafi, robot yang bisa berubah menjadi mobil, dan sweater berwarna pink untuk putrinya.

Hadiah itu agar anak-anaknya terhibur setelah sepekan ia tinggalkan untuk berjuang mengejar keadilan.

Rindu tanaman stroberi 

Selain keluarga, salah satu yang mendorongnya ingin cepat tiba di rumah karena rindu tanaman stroberi yang ditanamnya di pekarangan kecil belakang rumah.

"Ini stroberi yang saya tanam, awalnya tidak subur, saya berikan pupuk akhirnya jadi subur, hijau kan daunnya, ini sudah pernah berbuah, ini malah sudah berbunga," kata Nuril, sambil menggemburkan tanah.

Menanam dan merawat stroberi bagi Nuril adalah cara menennagkan diri dari tekanan atas perjalanan panjang mendapatkan keadilan.

Nuril nampak tenang dan banyak tersenyum. Dia mengatakan perjuangan panjang yang dilaluinya adalah pelajaran berharga dan akan selalu diingat sepanjang hidupnya.

"Bagi saya, ini adalah pelajaran berharga meski melelahkan. Tapi, alhamdulillah ada angin segar, semoga amnesti saya bisa diterima. Saya masih berharap bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo, katanya akan diupayakan, saya hanya menunggu," kata dia.

Baca juga: Kejagung Tangguhkan Penahanan Baiq Nuril, Ini Kata Pengacara

Semua tokoh yang ditemui, kata Nuril, adalah tokoh yang baik dan perduli padanya, dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, hingga ketua serta anggota DPR.

Menkumham tanya keluarga

Yasonna menerima Nuril dengan baik dan memberikah harapan bagi Nuril.

Kata Nuril, Yasonna sangat perhatian kepada keluarganya, menanyakan kabar dan bagimana keadaan anak-anak Nuril.

Muhammad Prasetyo pun demikian, meminta Nuril tak perlu khawatir karena eksekusi terhadapnya tidak akan dilakukan sementara ini.

"Kata Pak Jaksa Agung, saya tidak perlu khawatir karena ekeskusi terhadap saya tidak akan dilakukan sementara ini sampai saya benar-benar mendapatkan amnesti saya dari Pak Presiden," ujar Nuril.

Baca juga: Ketua DPR Minta Presiden Kirim Surat soal Amnesti Baiq Nuril

Kuasa hukum Nuril, Joko Jumadi, mengatakan, banyak yang berharap amnesti bagi kliennya segera diperoleh.

"Kami sebagai kuasa hukum Nuril masih terus berupaya keras agar proses hukum Nuril hingga mendapatkan amnesti segera selesai," kata Joko.

Nyanyu Ernawati, aktivis perempuan yang mendampingi Nuril selama di Jakarta, menyatakan lega dan bangga akan kesiapan Nuril menghadapi kasusnya.

"Nuril harus kuat secara fisik maupun psikis menjalani proses penjang ini. Kami mendampingi Nuril agar dia benar-benar makin teguh dan paham menjalani proses hukumnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com