Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pilu di Balik Pemasungan ODGJ, Jadi Aib Keluarga hingga Tak Punya Biaya

Kompas.com - 10/07/2019, 08:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

Gerakan tersebut menurut Adhi, telah membuat jumlah warga yang terpasung menurun drastis.

"Tahun 2018, hasil evaluasi masih 48 ODGJ yang masih dipasung. Enam bulan terakhir di tahun 2019, kini tinggal 24 ODGJ masih dipasung. Ada beberapa sebab warga masih memilih memasung keluarganya yang mengalami ODGJ," kata Adhi.

Baca juga: Terbakar, Kuburan Kereta Bekas di Stasiun Purwakarta

6. Bangsal khusus ODGJ di RSUD Wonogiri

Sementara itu, Adhi juga mengakui, banyak kendala untuk melakukan gerakan jemput bola atau mendatangi langsung ke lokasi pemasungan.

"Hanya permasalahannya, ada keluarga yang tidak mau dan sebaliknya. Keluarga berpikir kalau dilepas siapa yang mau tanggung jawab. Kalau dititipkan di RSJ mereka juga mikir. Makanya perlu pendekatan khusus," kata Adhi.

Namun demikian, untuk mendukung progam itu, Selain itu RSUD Wonogiri memiliki bangsal khusus ODGJ.

Setelah pulang ke rumah, pengobatan dilanjutkan dari puskesmas. Bahkan pihak puskesmas melakukan kunjungan ke rumah untuk mengecek kondisi ODGJ dan pengobatannya.

Baca juga: Alami Gangguan Jiwa dan Dipasung 14 Tahun, Eduardus Akhirnya Sembuh

Sumber: KOMPAS.com (Muhlis Al Alawi, Markus Yuwono, Junaedi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com