Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Gubernur NTT Viktor Lawan Chris John | Mantan Kades Sandera Sopir dan Kernet Truk

Kompas.com - 09/07/2019, 07:02 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang mantan juara tinju dunia melawan Gubernur Nusa Tenggara Timur ( NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat pada Minggu (7/7/2019), menjadi sorotan pembaca.

Pertandingan eksebisi selama satu ronde tersebut menjadi pertandingan pembuka untuk Kejuaraan tinju dunia yang bertahuk "Border Battle 2019".  Kejuaraan tersebut melibatkan para atlet tinju dari Indonesia, Filipina dan Australia.

Selain itu, berita tentang aksi pembebasan sopir dan kernet sebuah truk fuso di Nakau Jaya, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara, yang diduga disandera oleh ZA, mantan kades, juga menjadi sorotan.

ZA alias Gajah mengaku nekat menyandera sopir dan kernet karena dirinya bersama dengan warga desa setempat sudah kesal dengan jalan rusak akibat banyak truk yang diduga melebihi tonase.

Baca berita populer nusantara secara lengkap:

1. Serunya pertandingan Chris John dan Gubernur Viktor

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, saat berada di dalam mobil jenis Lexus LX 470KOMPAS.com/Sigiranus Marutho Bere Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, saat berada di dalam mobil jenis Lexus LX 470

Pertandingan tinju antara Chris John dan Gubernur Vikto di Gelanggang Olahraga Kupang dan disaksikan sekitar 20.000 penonton itu.

Pertandingan satu ronde tersebut menjadi acara pembuka Kejuaraan dunia tinju yang bertajuk "Border Battle 2019".

Saat itu, Gubernur Viktor mengenakan jaket kuning yang dipadu celana training hitam dan sepatu boat putih.

Sedangkan, Chris Jhon mengenakan kaos dan celana training hitam dipadu sepatu kets hitam.

Tampak Viktor bergerak lincah ke kanan dan kiri, sambil sesekali memasukan jab dan pukulan ke bagian wajah Chris John.

Chris pun tak mau kalah, dan sesekali melepaskan pukulannya ke arah tubuh dan wajah orang nomor satu di NTT tersebut. Menurut Chris, konsep pertarungan itu hanya bersifat menghibur. Selain Gubernur, Chris juga meladeni tantangan dari Menpora Imam Nahrawi. 

"Gubernur dan Menpora ikut dalam eksibisi untuk mendukung acara ini sehingga gaungnya mendunia,” ujar Chris.

Sementara itu, pertandingan kejuaraan tinju tersebut akan di gelar di Gedung Olahraga (GOR) Flobamora di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur mulai 5-7 Juli 2019.

Baca berita selengkapnya: Saat Chris John Melesatkan Jab ke Wajah Gubernur NTT di Ring Tinju

2. Kecelakaan maut di Tol Jagorawi tewaskan bocah 6 tahun, sopir bus kabur

Sat Lantas Polres Bogor tengah mengevakuasi mobil yang terlibat kecelakaan beruntun di Tol Jagorawi, Bogor, Senin (8/7/2019)Dokumentasi Polres Bogor Sat Lantas Polres Bogor tengah mengevakuasi mobil yang terlibat kecelakaan beruntun di Tol Jagorawi, Bogor, Senin (8/7/2019)

Kecelakaan terjadi antara bus Damri dan dua mobil pribadi di ruas Jalan Tol Jagorawi, KM 31.800 jalur A Jakarta arah Bogor, Senin (8/7/2019).

Kanit Laka Lantas Polres Bogor, Ipda Ade Kamsa menjelaskan, kecelakaan bermula saat bus Damri B-7228-TGD melaju dari arah Jakarta menuju arah Bogor. Namun, sang sopir tiba-tiba pindah ke lajur cepat atau lajur 3.

Bus tersebut kemudian menabrak mobil Datsun Go B-2361-BKP yang dikemudikan Andi Hakim lalu terdorong ke depan hingga menabrak mobil Toyota Kijang Innova B-1660-SRL yang dikemudikan Saipudin yang sedang berhenti karena mengalami pecah ban.

"Jadi bus ini masuk ke lajur untuk mendahului atau lajur 3 dengan kecepatan tinggi, pas mau ke lajur itu ada Datsun kemudian Datsun menabrak Innova yang sedang berhenti di bahu jalan. Iya memang kesalahannya bus Damri ini," ucapnya, Senin.

Kejadian itu mengakibatkan dua korban luka-luka dan satu orang bocah atas nama Rafa Azka (6) meninggal dunia saat di perjalanan menuju RS EMC Sentul.

"Yang luka-luka dibawa ke rumah sakit atas nama M Nuh (71) dan Inang Kusumawati (42)," ungkapnya.

Polisi masih mencari sopir damri yang kabur setelah kecelakaan terjadi.

Baca berita selengkapnya: Kronologi Kecelakaan di Tol Jagorawi yang Tewaskan Bocah 6 Tahun

3. Dampak hujan es di Aceh, tanaman dan atap rumah rusak

Suprihono (42), warga Kampung Paya Tungel, Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah saat menunjukan hujan es yang terjadi pada Minggu (7/7/2019) siang di halaman rumahnya.KOMPAS.com/ IWAN BAHAGIA SP Suprihono (42), warga Kampung Paya Tungel, Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah saat menunjukan hujan es yang terjadi pada Minggu (7/7/2019) siang di halaman rumahnya.

Peristiwa hujan es yang melanda lima kampung di Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah pada Minggu (7/7/2019), merusak beberapa jenis tanaman warga dan juga seng atap rumah serta parabola.

Hal itu diungkapkan Suprihono (42), warga Kampung Paya Tungel, Kecamatan Jagong Jeget, Kabupaten Aceh Tengah. Dia menuturkan, hujan es datang bersamaan dengan angin kencang selama durasi kurang lebih 10 menit.

Hujan es sebesar kelereng tersebut merusak tanaman warga kebun, seperti cabai, bawang merah, terutama sumber penghasilan warga, yakni tanaman kopi arabika.

"Sudah pasti hujan es ini menyebabkan daun kopi rontok, demikian bunganya yang seharusnya jadi buah, dan akan mempengaruhi produksi ke depan," kata Suprihono, yang juga pegawai penyuluh pertanian tersebut, Minggu (7/72019).

Baca berita selengkapnya: Dampak Hujan Es Sebesar Kelereng di Aceh Tengah, Rumah Warga hingga Kebun Kopi Rusak

4. Cerita penjual rujak di Lombok Timur naik haji

Aktifitas Sahyun calon jamaah haji, saat berjualan rujak di taman Selong, Lombok TimurKOMPAS.com/IDHAM KHALID Aktifitas Sahyun calon jamaah haji, saat berjualan rujak di taman Selong, Lombok Timur

Pasangan suami istri lansia, Sahyun (75) dan Kaiah (71), asal Kelurahan Selong, RT 013, Kecamatan Selong, Lombok Timur, Nusa Tengga Barat, merasa bersyukur dan berbahagia karena tahun ini mereka akan berangkat menunaikan ibadah haji ke tanah suci Mekkah dari hasil berjualan rujak.

Ditemui di rumahnya yang sederhana di kota Selong, Sahyun menyebutkan, dirinya tak menduga akan dipanggil namanya bersama istri untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

“Saya tak menyangka kalau saya akan dipanggil namanya untuk pergi haji. Ini seperti mimpi, mungkin karena memang sudah takdir saya juga,” ungkap Sahyun saat ditemui Kompas.com, Kamis (4/7/2019).

Baca berita selengkapnya: Kisah Penjual Rujak Naik Haji: Nabung Rp 5.000 Per Hari, Serasa Mimpi Namanya Dipanggil

5. Mantan kades sandera sopir dan kernet truk fuso

Polisi mengepung rumah mantan kades di Lampung Utara untuk membebaskan sopir dan kernet serta truk yang disandera, Sabtu (6/7/2019).TRIBUN LAMPUNG/ANUNG BAYUARDI Polisi mengepung rumah mantan kades di Lampung Utara untuk membebaskan sopir dan kernet serta truk yang disandera, Sabtu (6/7/2019).

Personil gabungan dari Polres Lampung Utara dan brimob bersenjata lengkap turun melakukan aksi pembebasan terhadap sopir dan kernet mobil fuso nomor polisi BE 8242 CI yang disandra selama dua hari oleh ZA alias Gajah mantan Kepala Desa ( kades) di Nakau Jaya, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara, di rumahnya.

Tak hanya menyandera, ZA juga meminta uang tebusan sebesar Rp 10 juta kepada pemilik mobil.

Dengan persenjataan lengkap, personel polisi dan brimob mendatangi dan mengepung rumah ZA pada Sabtu (6/7/2019) sekitar pukul 15.00 WIB.

"Pemilik kendaraan ini mengatakan, jika ZA meminta uang kepadanya sebesar Rp 10 juta dan minta diantarkan ke rumah ZA," jelasnya, Minggu (7/7/2019).

Sementara itu, ZA mengaku nekat menyandera karena kesal setelah banyak truk fuso dengan melebihi tonase sering lewat di jalan kampung dan merusak jalan.

Baca berita selengkapnya: Bersenjata Lengkap, Brimob Bebaskan 2 Warga dan Mobil Fuso yang Disandera Mantan Kades di Lampung

Sumber: KOMPAS.com (Candra Setia Budi, Idham Khalid, Iwan Bahagia, Afdhalul Ikhsan, Sigiranus Marutho Bere)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com