Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tulisan Mengharukan Mantri Patra Sebelum Meninggal Saat Bertugas di Papua

Kompas.com - 26/06/2019, 15:28 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

Kami tidak tuntut banyak, berikan kami kesehatan dan umur panjang biar bisa berkarya.

Diunggah di Facebook

Saat dikonfirmasi, admin Twitter @jayapuraupdate, menyebut bahwa surat tersebut benar milik Patra. Foto diambil dari akun Facebook miliknya dengan nama Kevin Mangolo Jauhari.

"Dari laman Facebook almarhum," kata pengelola akun yang hanya mau disebut Pace Admin, saat dihubungi Rabu (26/6/2019).

Baca juga: Kisah Mantri Patra, Meninggal dalam Kesendirian Saat Bertugas di Pedalaman Papua

Surat dari Patra ini juga bayak dibagikan oleh teman sejawatnya yang sama-sama bertugas sebagaui tenaga kesehatan di RSUD Teluk Wondama.

Misalnya, yang disampaikan akun Facebook Sandra R Pane. Ia menyampaikan ungkapan kehilangan dan bela sungkawa sebagai seorang teman sejawat yang sudah cukup lama mengenal Patra.

Sandra juga menyinggung soal surat tulisan tangan Patra yang menurutnya sudah menunjukkan kondisi payah yang dialami oleh rekannya itu.

"Tulisan tanganmu mengisyaratkan kau sudah tak mampu.Tapi tugas dan tanggung jawab menuntutmu harus tetap bertahan hingga detik darah penghabisan, hingga ada yang datang menjemputmu. Selamat jalan adikku... Selamat jalan... Sampai jumpa di Yerusalem Baru," tulis akun Sandra dalam salah Facebook-nya."

Kompas.com berusaha meminta konfirmasi kepada Sandra, namun belum mendapat respons.

 

Meninggal dalam tugas

Patra yang bertugas sebagai mantri meninggal pada Selasa, 18 Juni 2019 di Kampung Oya, Distrik Naikere, Teluk Wondama, Papua Barat.

Namun, kabar kematiannya baru diterima pihak Kabupaten empat hari setelahnya, Jumat (21/6/2019). Hal ini dikarenakan lokasi kampung yang jauh dari pusat pemerintahan dan aksesnya masih begitu sulit dijangkau dengan jalur darat.

Temannya bertugas dikabarkan tengah menempuh perjalanan ke Kabupaten yang harus ditempuh selama empat hari. Namun, belum sampai di tempat tujuan, Patra sudah meninggal karena sakit yang dideritanya.

Lulusan Akademi Keperawatan Kamanre Palopo, Sulawesi Selatan ini bertugas di RSUD Teluk Wondama sejak 2009. Namun, ia tengah menjalankan tugas memberi layanan kesehatan di pedalaman wilayah tersebut.

Proses pemakaman Mantri Patra di Wasior, Papua Barat, Senin (24/6/2019).Facebook/Diyanto Sarira Proses pemakaman Mantri Patra di Wasior, Papua Barat, Senin (24/6/2019).
Sedianya, tugas itu hanya dibebankan kepadanya selama tiga bulan dan akan digantikan dengan tenaga kesehatan lainnya. Akan tetapi, helikopter tidak kunjung datang menjemputnya meski waktu penugasan sudah lama berlalu.

Hingga akhirnya ia mengembuskan napas terakhirnya dan dimakamkan di tanah tempatnya mengabdi 10 tahun terakhir dalam hidupnya, pada Senin (24/6/2019) lalu.

Pemakaman itu dihadiri oleh sang kakak yang terbang dari Palopo ke Wasior, mengingat Patra adalah sosok yatim piatu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com