Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Armada Siap Angkut Penumpang Bandara Kertajati

Kompas.com - 25/06/2019, 12:47 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 19 operator bus dan 167 armada angkutan umum siap melayani transportasi darat dari dan menuju Bandara Kertajati.

Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Andreas Wijanto mengatakan, ratusan armada tersebut akan melayani perjalanan dari dan menuju Kertajati dari Bandung, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya, Cikarang, Indramayu, Purwakarta, dan Sumedang.

“Saat ini kami sedang melakukan sosialisasi, karena dengan hadirnya Bandara Kertajati akan membuka pariwisata di daerah Timur Jawa Barat,” ujar Andreas dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

Baca juga: Penerbangan dari Husein Pindah ke Kertajati, Pakar Sebut Bandung Akan Syok 2 Tahun

Perjalanan Bandung-Kertajati saat ini bisa ditempuh sekitar 2,5 jam. Namun, jika Tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) selesai, hanya dibutuhkan waktu 45 menit. Tol tersebut diperkirakan selesai akhir 2020.

Untuk perjalanan dari dan menuju Bandung, diberikan subsidi. General Manager Perum Damri Bandung Mursalin mengatakan, pihaknya mendapat bantuan operasional 5 bus dari PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Dengan bantuan tersebut, perjalanan Bandung-Kertajati (PP) gratis selama sebulan tiap dua jam, dimulai dari pukul 02.00 WIB.

Namun bila penumpang membeludak, pihaknya akan menambah lima unit bus sehingga perjalanan menjadi setiap satu jam.

Namun persoalannya, bus tersebut tidak bisa digratiskan. Untuk itu, pihaknya menyiapkan diskon 50 persen, dari tarif normal Rp 75.000 menjadi Rp 35.000-37.500.

Baca juga: ASN di Jabar Diminta Gunakan Bandara Kertajati untuk Perjalanan Dinas

Sementara itu, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Taufik Mulyono meminta masyarakat untuk tidak mencibir kebijakan pembangunan Bandara Kertajati.

“Jangan hanya mencaci-maki, tetapi seharusnya cari solusi. Jangan hanya melihat kepentingan Bandung saja karena saya yakin dengan pemindahan penerbangan itu pariwisata Bandung tidak akan mati karena sudah dikenal sebagai kota pendidikan dan wisata kulinernya,” kata Agus.

Terkait kendala yang dihadapi penumpang pesawat yang harus melalui perjalanan darat cukup jauh menuju Bandara Kertajati, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menyarankan shuttle bus.

“Yang tidak kalah penting lagi, angkutan itu harus bersubsidi agar masyarakat bisa tertarik menggunakannya,” imbuhnya.

Jalan keluar berikutnya, pemerintah harus mempercepat pembangunan tol Cisumdawu. Dengan tol tersebut, waktu tempuh penumpang dari kota-kota di sekitar Bandara Kertajati menjadi lebih cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com