Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pasukan Polisi Ganjal Ban di Jalur Maut Sarangan, Dikerjai Pengendara hingga 6 Tahun Berjaga di Lokasi

Kompas.com - 10/06/2019, 14:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah anggota polisi tampak berjaga-jaga di beberapa titik di jalur kawasan Wisata Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur

Saat ada kendaraan yang melintas, para anggota polisi segera waspada dengan menyiapkan kayu pengganjal ban.

Lalu saat kendaraan itu tampak kesulitan untuk menanjak, mereka segera membantu pengemudi tersebut dan mengganjal ban belakang dengan balok kayu yang telah disiapkan.

Salah satu anggota polisi, Bripka Arif Budianto, mengaku sudah enam tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Sarangan.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Tikungan dengan tanjakan terjal dan turunan curam

Belum dipasang rolling barier,  Dinas Perhubungan Kabupaten Magetan menghimbau warga berhati hati saat melintasi 2 titik rawan kecelakaan di jalur maut Telagsa Sarangan.KOMPAS.com/SUKOCO Belum dipasang rolling barier, Dinas Perhubungan Kabupaten Magetan menghimbau warga berhati hati saat melintasi 2 titik rawan kecelakaan di jalur maut Telagsa Sarangan.

Bagi masyarakat sekitar, jalur di kawasan Wisata Telaga Sarangan terkenal sebagai jalur berbahaya bagi pengendara yang kurang berpengalaman atau tidak mengenal medan.

Sejumlah kecelakaan yang merenggut nyawa sering terjadi di jalur tersebut. Menurut Bripka Arif, banyaknya tikungan serta curamnya tanjakan maupun turunan yang menyulitkan pengemudi yang baru pertama kali melewati jalur tersebut.

Selain itu, faktor usia kendaraan juga sangat memengaruhi terjadinya kecelakaan di jalur maut Sarangan tersebut.

Sebagian besar para pengguna jalan yang tidak bisa menanjak, biasanya adalah wisatawan jauh yang tidak mengetahui medan jalan di jalur tersebut.

Baca juga: Kisah Pasukan Polisi Ganjal Ban di Jalur Maut Sarangan, demi Nyawa hingga Dikerjai Pengendara

2. Sudah 6 tahun bertugas mengganjal ban

Pos Pemantau arus mudik di jalur maut Sarangan. Untuk menjaga stamina pemudik, di pos rest area Kepolsian Resor Magetan akan melengkapi dengan cek kesehatan dan alat pijat.KOMPAS.com/SUKOCO Pos Pemantau arus mudik di jalur maut Sarangan. Untuk menjaga stamina pemudik, di pos rest area Kepolsian Resor Magetan akan melengkapi dengan cek kesehatan dan alat pijat.

Anggota Polres Magetan itu mengaku sudah enam tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Sarangan.

Dalam setahun, Bripka Arif mengaku bisa bertugas tiga kali, yaitu pada Hari Raya Lebaran, Tahun Baru, dan Hari Raya Idul Adha.

Pada saat itu, kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan mengalami kenaikan tajam.

Dia mengaku tahu betul tanda-tanda kendaraan yang tidak akan mampu menanjak sampai ke atas.

"Biasanya kalau suara mesinnya berat, kami sudah waspada untuk mengantisipasi dengan ganjal," ujarnya Sabtu (8/6/2019).

Baca juga: Antisipasi Kemacetan, Rest Area di Tol Jakarta-Cikampek Diberlakukan Buka Tutup

3. Dikerjai para pengemudi

Ilustrasi sepeda motor saat musim hujanwww.dolmanlaw.com Ilustrasi sepeda motor saat musim hujan

Selama bertugas di jalur Wisata Telaga Sarangan, Arif mengaku memiliki banyak pengalaman berharga.

Salah satunya dikerjai oleh pengemudi yang berpura-pura motornya tidak kuat menanjak.

“Pernah juga dikerjai gitu, tetapi enggak apa-apa kami senang membantu masyarakat. Meski ada yang usil, tetapi lebih banyak yang berterima kasih karena dibantu,” ujarnya.

Baca juga: Liburan ke Telaga Sarangan, Jangan Lupa 5 Jajanan Khas Magetan Ini

4. Cara kerja tim pengganjal ban Polres Magetan

Ilustrasi jalanKementerian PUPR Ilustrasi jalan

Biasanya terhadap kendaraan yang terindikasi mengalami kesulitan mendaki tanjakan di Jalur Telaga Sarangan, pasukan ganjal ban terlebih dahulu akan mengingatkan pengemudi untuk menggunakan gigi satu. Di sinilah pengalaman lucu lainnya muncul.

“Spontan kalau ada motor yang tidak kuat, kami dorong sambil teriak gigi satu. Ada salah satu pengguna jalan yang teriak ini motor matik, gimana gigi satunya,” ujar Arif sambil tertawa.

Selain meminta pemilik mobil atau motor untuk menggunakan gigi satu saat menanjak ataupun saat melalui turunan tajam, mereka juga akan meminta pengguna mobil untuk mematikan AC mobil saat menanjak.

Baca juga: Mereka yang Harus Jalan Kaki 5 Km gara-gara Jalan Trans-Papua Barat Rusak Parah

5. Hari ke-3 lebaran, jalur Wisata Telaga Sarangan aman

Ilustrasi kecelakaan.Autoevoluton Ilustrasi kecelakaan.

Hingga hari ketiga libur Lebaran pada 2019, Polres Magetan mencatat tidak ada kejadian kecelakaan di jalur maut Sarangan.

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Riffai mengatakan, untuk mengamankan jalur tanjakan dan turunan curam di jalur Telaga Sarangan, ditempatkan 30 personel polisi khusus menjadi pasukan ganjal ban.

“Sampai H+3 jalur Telaga Sarangan belum ada terjadi kecelakaan, kami harapkan seperti itu sampai hari libur Lebaran selesai,” katanya.

Baca juga: H+3 Lebaran, Arus Balik di Bakauheni Ramai Lancar

Sumber: KOMPAS.com (Sukoco)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com