Salin Artikel

5 Fakta Pasukan Polisi Ganjal Ban di Jalur Maut Sarangan, Dikerjai Pengendara hingga 6 Tahun Berjaga di Lokasi

KOMPAS.com - Sejumlah anggota polisi tampak berjaga-jaga di beberapa titik di jalur kawasan Wisata Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur. 

Saat ada kendaraan yang melintas, para anggota polisi segera waspada dengan menyiapkan kayu pengganjal ban.

Lalu saat kendaraan itu tampak kesulitan untuk menanjak, mereka segera membantu pengemudi tersebut dan mengganjal ban belakang dengan balok kayu yang telah disiapkan.

Salah satu anggota polisi, Bripka Arif Budianto, mengaku sudah enam tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Sarangan.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

Bagi masyarakat sekitar, jalur di kawasan Wisata Telaga Sarangan terkenal sebagai jalur berbahaya bagi pengendara yang kurang berpengalaman atau tidak mengenal medan.

Sejumlah kecelakaan yang merenggut nyawa sering terjadi di jalur tersebut. Menurut Bripka Arif, banyaknya tikungan serta curamnya tanjakan maupun turunan yang menyulitkan pengemudi yang baru pertama kali melewati jalur tersebut.

Selain itu, faktor usia kendaraan juga sangat memengaruhi terjadinya kecelakaan di jalur maut Sarangan tersebut.

Sebagian besar para pengguna jalan yang tidak bisa menanjak, biasanya adalah wisatawan jauh yang tidak mengetahui medan jalan di jalur tersebut.

Anggota Polres Magetan itu mengaku sudah enam tahun ditugaskan menjadi anggota ganjal ban di tanjakan di wisata Sarangan.

Dalam setahun, Bripka Arif mengaku bisa bertugas tiga kali, yaitu pada Hari Raya Lebaran, Tahun Baru, dan Hari Raya Idul Adha.

Pada saat itu, kunjungan wisatawan ke Telaga Sarangan mengalami kenaikan tajam.

Dia mengaku tahu betul tanda-tanda kendaraan yang tidak akan mampu menanjak sampai ke atas.

"Biasanya kalau suara mesinnya berat, kami sudah waspada untuk mengantisipasi dengan ganjal," ujarnya Sabtu (8/6/2019).

Selama bertugas di jalur Wisata Telaga Sarangan, Arif mengaku memiliki banyak pengalaman berharga.

Salah satunya dikerjai oleh pengemudi yang berpura-pura motornya tidak kuat menanjak.

“Pernah juga dikerjai gitu, tetapi enggak apa-apa kami senang membantu masyarakat. Meski ada yang usil, tetapi lebih banyak yang berterima kasih karena dibantu,” ujarnya.

Biasanya terhadap kendaraan yang terindikasi mengalami kesulitan mendaki tanjakan di Jalur Telaga Sarangan, pasukan ganjal ban terlebih dahulu akan mengingatkan pengemudi untuk menggunakan gigi satu. Di sinilah pengalaman lucu lainnya muncul.

“Spontan kalau ada motor yang tidak kuat, kami dorong sambil teriak gigi satu. Ada salah satu pengguna jalan yang teriak ini motor matik, gimana gigi satunya,” ujar Arif sambil tertawa.

Selain meminta pemilik mobil atau motor untuk menggunakan gigi satu saat menanjak ataupun saat melalui turunan tajam, mereka juga akan meminta pengguna mobil untuk mematikan AC mobil saat menanjak.

Hingga hari ketiga libur Lebaran pada 2019, Polres Magetan mencatat tidak ada kejadian kecelakaan di jalur maut Sarangan.

Kapolres Magetan AKBP Muhammad Riffai mengatakan, untuk mengamankan jalur tanjakan dan turunan curam di jalur Telaga Sarangan, ditempatkan 30 personel polisi khusus menjadi pasukan ganjal ban.

“Sampai H+3 jalur Telaga Sarangan belum ada terjadi kecelakaan, kami harapkan seperti itu sampai hari libur Lebaran selesai,” katanya.

Sumber: KOMPAS.com (Sukoco)

https://regional.kompas.com/read/2019/06/10/14405391/5-fakta-pasukan-polisi-ganjal-ban-di-jalur-maut-sarangan-dikerjai-pengendara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke