Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Usah Merantau, Jakarta Sudah Sumpek"

Kompas.com - 08/06/2019, 08:05 WIB
Markus Yuwono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

"Belum mau pulang lagi. Alhamdulillah saat ini karir sedang bagus. Entah besok kalau sudah tua ya, mungkin berfikir untuk pulang," ujarnya.

Dia berharap ke depan Gunungkidul berbenah sehingga bisa menyejahterakan masyarakatnya. Apalagi pariwisata yang selama ini menjadi andalan belum bisa dinikmati seluruh masyarakat.

"Yang saya lihat wisatawan belum menginap ya, hanya sehari lalu pulang. Kalau menginap kan bisa membuka warung makan atau usaha yang lain," katanya.

Sebelumnya, Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan tidak bisa mencegah warganya untuk merantau pasca-Lebaran. Namun demikian, pihaknya berharap kepada warga yang ingin ikut merantau untuk memiliki kemampuan.

Jangan hanya pergi merantau tapi menjadi beban baru di kota tujuan.

"Kalau ke Jakarta untuk mendapatkan penghasilan lebih karena kemampuannya, oke ndak masalah," katanya seusai melakukan pemantauan pos mudik di Simpang Siono, Playen, Sabtu (1/5/2019).

Ia mengatakan Kabupaten Gunungkidul saat ini pariwisatanya sedang berkembang cukup pesat. Masyarakat bisa memanfaatkan potensi masing-masing baik individu maupun daerahnya. Dengan potensi ini masyarakat tidak perlu merantau untuk mendapatkan penghasilan.

Adapun diantaranya membuat kerajinan, makanan tradisional ataupun menjadi bagian dari obyek tujuan pariwisata.

"Sebetulnya masyarakat tidak perlu ke jakarta kalau memiliki kemampuan dengan memanfaatkan perkembangan pariwisata," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, saat ini ada beberapa pabrik besar dari wilayah Jawa Barat sudah pindah, dan ketertarikannya untuk mengalihkan produksinya ke bumi handayani.

Hal ini membuka peluang bagi warga untuk mendapatkan pekerjaan di kampung halaman.

"Saat ini ada pabrik di Semin yang sudah menyerap 500 an tenaga kerja, ke depan akan ditingkatkan menjadi 1.500 orang. Ini peluang bagi masyarakat," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com