Sementara itu, Dinas Pertanian dan Pangan bersama Pemerintah Kabupaten Gunungkidul besok memperketat distribusi keluar masuk hewan ternak di wilayah Desa Bejiharjo, Karangmojo.
Baca Juga: Daging Sapi Diduga Terjangkit Antraks Dijual di Pasar Trenggalek
Menurut Retno, kasus antraks di wilayah Gunungkidul tersebut baru pertama kali terjadi. Hal ini diduga karena Gunungkidul dikelilingi oleh wilayah endemik antraks.
Lalu lintas ternak terbuka, terjadi wabah penyakit antraks di ring road utara ke Pasar Ternak Siono dan Semanu.
"Belum pernah, terakhir di Kulon Progo 2017. Ini pertama kali muncul dan ini yang kita takutkan. Mudah-mudahan tidak menjalar dan bisa kita lokalisir satu RT saja (RT 3 grogol 4),"jelasnya.
Baca Juga: Terduga Korban "Anthrax" di Gorontalo Sebelumnya Disebut Makan Daging Kerbau yang Sudah Tewas
Petugas kesehatan memeriksa tiga warga. Adapun rinciannya, dua orang dilakukan pemeriksaan awal, dan seorang harus diperiksa intensif dan sampelnya dikirim ke labratorium.
Tiga orang ini yang bersentuhan langsung dengan sapi yang mati terkena virus antraks di dusun Grogol 4, Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.
Menurut Wisnu Broto, perlu beberapa hari untuk mengetahui apakah warga tersebut terpapar antraks. Pemeriksaan dilakukan bersama tim medis dari dinas Kesehatan DIY.
"Kami lakukan pengambilan sampel untuk diperiksa apakah mengandung antrak atau tidak. Belum ada yang dipastikan terkena antraks," katanya saat ditemui di kantor Dinas Kesehatan Gunungkidul, Rabu (22/5/2019).
Baca Juga: Pastikan Kondisi Tubuh Sehat, Kru Bus Angkutan Lebaran Jalani Pemeriksaan
Wisnu Broto menjelaskan, penularan antraks ke manusia bisa dilakukan dengan kontak langsung sapi mati, kontak langsung selaput lendir misalnya bibir.
Bisa juga dengan mengkonsumsi daging yang mengandung antraks tidak dimasak dengan benar. Untuk gejala ringan hingga menyebabkan kematian.
"Awal biasanya timbul luka basah pada tubuh. Dibiarkan menyerang organ di dalam tubuh," ucapnya.
Pihaknya memerintahkan kepada puskesmas yang ada di Karangmojo untuk memeriksa setiap hari warga yang berada di lokasi endemik antraks.