Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Berjuang Padamkan Kebakaran Lahan Saat Berpuasa...

Kompas.com - 20/05/2019, 13:22 WIB
Idon Tanjung,
Rachmawati

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Dumai tengah berkumpul di markasnya yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kota Dumai, Provinsi Riau.

Mereka sedang mempersiapkan tim untuk memadamkan api kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di bulan Ramadhan. Selain itu mereka juga mengecek peralatan mesin pompa air, selang, dan kendaraan yang akan dibawa.

Selanjutnya, satu tim yang berjumlah delapan orang berangkat ke lokasi kebakaran lahan gambut di Jalan M Yusuf, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai.

Sampai di lokasi, tim langsung disambut asap kebakaran lahan gambut, ditambah dengan terik matahari yang langsung dirasakan tubuh.

Hampir sebagian Tim Manggala Agni menjalankan ibadah puasa. Mereka adalah pasukan yang dibentuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dibentuk tahun 2003 lalu untuk memadamkan api dilahan gambut.

Baca juga: BRG Sebut Penurunan Titik Panas di Lahan Gambut Capai 90 Persen

Anggota Manggala Agni Daops Dumai, terdiri dari 60 orang personel yang terbagi menjadi empat regu dan setiap regu terdiri dari 15 orang.

Joko Susanto, selaku wakil komandan regu I kemudian memerintahkan beberapa anggotanya untuk mencari sumber air di kanal atau parit pembatas lahan. Ada dua mesin pompa air yang dibawa dan puluhan selang, yang masing-masing berukuran 20 meter.

Titik api ini terdapat di lahan sawit milik masyarakat dan sebagian adalah semak belukar.

Pemadaman api di dalam gambut tidak semudah yang dibayangkan. Kepulan asap tebal di lokasi membuat mata pedih dan angin yang bertiup kencang menyebabkan api cepat menjalar.

Resiko lainnya adalah ketika titik api tersebar di beberapa tempat yang sulit di jangkau. Salah satunya yang terlihat adalah titik api yang jaraknya sekitar 200 meter dari pasukan.

Para anggota kemudian memikul selang ke tengah lahan terbakar untuk disambungkan ke selang lainnya. Kemudian air disemprotkan ke titik api.

Baca juga: Kepala BRG: 400.000 Hektar Lahan Gambut Nonkonsesi Belum Direstorasi

Terik matahari dan panas bara api di dalam gambut membuat stamina petugas terkuras.

Menjelang adzan Zuhur, mereka mulai beristirahat di bawah pohon sawit. Keringat mengucur deras membasahi baju mereka yang sebagian berwarna hitam terkena abu dan arang.

"Sebagian ada yang puasa, sebagian ada yang enggak puasa. Maklumlah kalau hari panas, ada yang tahan ada yang gak tahan," ujar wakil komandan regu I, Joko Susanto saat berbicang dengan Kompas.com, Jumat (17/5/2019).

Joko sendiri mengaku tetap puasa dan belum pernah membatalkan puasa karena alasan pekerjaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com