Hingga hari ke enam permukiman warga masih tergenang banjir. Pada Senin siang, air diketahui mulai surut sekitar 10 sentimeter.
Kepala Desa Jombok, Muchid saat ditemui Kompas.com mengungkapkan, banjir yang menggenangi salah satu dusun di desanya, berasal dari luapan Sungai Afur Watudakon.
Sungai ini diketahui mengalami penyempitan dan pendangkalan.
"Harapan kami setelah banjir nanti surut, pemerintah melakukan normalisasi," kata Muchid.
Sungai Afur Watudakon, ungkap Muchid, pernah dikeruk sebelum tahun 2000. Setelah itu tidak pernah lagi hingga saat ini.
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum para penduduk terdampak banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang rutin mengirimkan air bersih dan membuka posko dapur umum.
Di lokasi banjir, BPBD dan Dinas Kesehatan Pemkab Jombang juga membuka pos kesehatan. Pada hari keenam banjir, sejumlah warga mulai merasakan gatal-gatal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.