BINTAN, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap La Samuli (30), nelayan asal Kampung Harapan Baru, Desa Teluk Sasah, Kecamatan Sri Kuala Lobam, Bintan, Kepulauan Riau.
La Samuli dilaporkan hilang setelah tidak kunjung pulang setelah melaut tiga hari yang lalu. Bahkan alat komunukasi yang dibawa korban juga tidak bisa dihubungi.
Pencarian melibatkan unsur SAR KS Tanjungpinang, Pos TNI AL Lobam, TNI AL Mentigi Tanjung Uban, Satpolair Polres Bintan, Babinsa, KPLP Tanjung Uban dan masyarakat setempat.
Baca juga: KPU Mamuju Gunakan Kapal Nelayan Distribusikan Logistik Pemilu ke Wilayah Terpencil
Kasi Ops BNPP Kelas A Tanjungpinang Eko Supriyanto mengatakan, laporan tersebut diterima pihaknya Senin (29/4/2019) dan sampai saat ini proses pencarian masih berlanjut.
Eko mengungkapkan, korban melaut tidak sendiri, yakni bersama rekannya bernama La Ali. Namun, saat di tengah laut, keduanya berpisah.
"Saat mereka melaut, terjadi angin kencang. Namun, La Ali berhasil selamat lantaran berteduh di pulau terdekat. Sementara La Samuli, memilih untuk terus melaut," kata Eko, melalui sambungan telepon, Senin.
Saat ini, La Ali sudah berhasil dievakuasi dan sudah dipulangkan ke rumah keluarganya. Sementara, korban belum diketahui keberadaannya.
Baca juga: Jatuh ke Laut, Nelayan Aceh Timur Tewas Tersangkut Jaring Ikan
Untuk pencarian sendiri, Eko menyebut dibagi beberapa tim dan lokasinya pun disebar di beberapa titik yang diduga lokasi hilangnya korban.
Tim Pos TNI AL dan Polair Polres Bintan melakukan pencarian di sekitar lokasi dengan perairan anak Lobam.
"Pencarian akan dimaksimalkan hari ini, paling tidak jika cuaca cerah sampai pukul 18.00 WIB," ujar dia.
Tim gabungan menggunakan beberapa alat untuk memaksimalkan pencarian, di antaranya rescue boat 209, sekoci rescue boat 209 dan speedboat milik Pos TNI AL Lobam.
Kemudian, ditambah lagi dengan speedboat milik Polair Polres Bintan, speedboat milik TNI AL Mentigi Tanjung Uban, pompong Nelayan serta perlengkapan pendukung lainnya.