MAJENE, KOMPAS.COM - Raut wajah ratusan nelayan terlihat lega saat menerima upah, setelah empat hari melakukan proses sortir dan pelipatan surat suara pemilu 2019 di lingkungan Passsarang Selatan, Kelurahan Totoli Kecamatan Banggae Kabupaten Majene
Selama beberapa pekan mereka tidak melaut karena cuaca buruk, sehingga upah tersebut cukup untuk menambah kebutuhan mereka sehari-hari.
Setiap kelompok yang terdiri dari 10 orang, mendapatkan upah kerja lebih dari Rp 5 juta. Jika dibagi rata, setiap orang mendapatkan Rp 540.000. Ada 20 kelompok yang melakukan proses sortir dan pelipatan surat suara pemilu 2019.
Baca juga: Sepuluh Kabupaten dan Kota di Maluku Utara Belum Terima Kertas Suara Pemilu
Asri, salah satu nelayan di Majene kepada Kompas.com Kamis (10/4/2019) mengaku sempat stres berat karena sudah berminggu-minggu tidak melaut.
“Rasanya seperti ketiban rezeki. Sudah stres nganggur berhari-hari karena cuaca buruk, tiba-tiba dapat undangan melipat surat suara. Dapat honor pula,” kata Asri setelah menerima honor di hari terakhir melipat surat suara.
Asri mengaku, honornya akan ia manfaatkan untuk membeli sembako untuk keluarganya karena selama beberapa pekan dia tidak bekerja.
Baca juga: KPU Kabupaten Bogor Mulai Lakukan Pelipatan Kertas Suara Pileg 2019
Sementara itu, Marni, salah satu istri nelayan mengaku ikut melipat kertas suara karena kerjanya lebih ringan. Upah yang dia dapatkan juga akan digunakan untuk kebutuhan keluarga karena suaminya tidak melaut.
"Pekerjaan tenun sutra sementara saya tinggalkan dan saya pillih jadi buruh lipat suara setelah dipanggil KPU. Kerjanya lebih ringan dan mudah. Untungnya juga lebih banyak," jelas Marni.