Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Panwas di NTT, Ada yang Meninggal, Pingsan, Kecelakaan, hingga Dianiaya

Kompas.com - 24/04/2019, 21:27 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 12 orang Pengawas Pemilihan Umum di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami nasib yang kurang baik saat mengawasi pemilihan umum tahun 2019.

Ketua Bawaslu NTT Thomas Djawa mengatakan, 12 orang pengawas ini tersebar di tujuh kabupaten di NTT.

Mereka berasal dari Kabupaten Alor, Malaka, Rote Ndao, Sumba Barat, Sumba Timur, Belu dan Manggarai.

"12 pengawas ini, ada yang pingsan, dianiaya, kecelakaan lalu lintas hingga meninggal dunia," ungkap Thomas kepada Kompas.com, Rabu (24/4/2019) malam.

Tiga pengawas yang pingsan saat mengawasi penghitungan suara di TPS 17 April 2019 lalu yakni Yusmina Penmau asal Kabupaten Alor serta Yandri A Lofa dan Marcy H Bakuama asal Kabupaten Rote Ndao.

Yusmina Penmau, lanjut Thomas, mengawas di TPS 04 Desa Lembur Tengah, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, pingsan saat melakukan penghitungan.

Baca juga: 3 Pengawas Pemilu di NTT Pingsan Saat Penghitungan Suara di TPS

Menurut Thomas, setelah pingsan, Yusmina sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat, kemudian rawat jalan.

Kejadian serupa menimpa Yandri A Lofa, pengawas di TPS 02 Desa Batefalu, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao.

"Yandri tiba-tiba drop dan pingsan pada pukul 20.00 Wita saat pelaksanaan pungut hitung. Sampai saat ini masih sakit, sehingga tugas diambil alih Panwaslu Desa," kata Thomas.

Kemudian Marcy H Bakuama, pengawas di TPS 02 Desa Sarubeba, Kecamatan Rote Timur, pingsan sekitar pukul 02.00 Wita dini hari pada saat proses pungut hitung.

Marcy sempat opname di Puskesmas Eahu Rote Timur, sehingga tugas diambil alih Panwaslu Desa.

Selanjutnya Vinsen Mali, staf Sekretariat Pengawas Pemilu Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, dipukuli saat melakukan patroli pengawasan di wilayahnya.

Kasus itu, kata Thomas, sudah dilaporkan ke pihak kepolisian setempat untuk segera diproses hukum.

Kasus selanjutnya, kata Thomas, enam orang pengawas di beberapa kabupaten mengalami kecelakaan lalu lintas saat melakukan pengawasan Pemilu 2019.

Thomas menyebut, enam orang pengawas itu mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor.

"Mereka sempat dirawat di rumah sakit dan kondisinya sudah berangsur pulih, sehingga sudah diperbolehkan pulang ke rumah mereka," kata Thomas.

Enam pengawas itu, lanjut Thomas, yakni Nikolaus Maupada dan Kamaruddin Hedung dari Kabupaten Alor, Yati Tanggu Hana dari Kabupaten Sumba Timur, Gaspar Sadar, Albertus F Davids dan Yesuakdus Teos, dari Kabupaten Manggarai.

Thomas menjelaskan, Nikolaus Maupada, pengawas di Kecamatan Alor Tengah Utara, mengalami kecelakaan sepeda motor. Sebelumnya ia sempat dirawat di rumah sakit tetapi sudah boleh pulang dan rawat jalan.

Selanjutnya Kamaruddin Hedung, pengawas di Desa Alor Besar, terjatuh dari sepeda motor, dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Umum Kalabahi, Alor.

Kemudian Yati Tanggu Hana, pengawas di Kecamatan Kambata Mapambuhang, Sumba Timur, mengalami kecelakaan sepeda motor, sehingga menyebabkan patah tulang.

"Kecelakaannya, karena kondisi medan yang sangat berat saat melakukan pengawasan. Hingga saat ini, Yati masih dirawat di rumahnya," ujar Thomas.

Selanjutnya Gaspar Sadar, staf Bawaslu Kabupaten Manggarai, mengalami kecelakaan sepeda motor pada saat mengawasi distribusi Logistik. Saat ini masih masih dirawat di rumah.

Kemudian, Albertus F Davids, pengawas di Kecamatan Reo, mengalami kecelakaan sepeda motor saat mengawasi kampanye. Kondisinya kini sudah membaik.

Yang terakhir adalah Yesuakdus Teos, pengawas di Kecamatan Wae Rii. Dia mengalami kecelakaan sepeda motor pada saat melaksanakan tugas pengawasan.

"Sempat operasi ringan dan sudah diperbolehkan pulang (rawat jalan)," ujar dia.

Kemudian dua anggota pengawas dari Kabupaten Belu dan Sumba Barat meninggal dunia.

"Keduanya kelelahan dan sakit, sehingga kemudian meninggal saat mengawasi pemilu," kata Thomas.

Baca juga: 2 Pengawas Pemilu Meninggal Dunia di Jawa Tengah, 91 Petugas Dirawat di Rumah Sakit

Thomas menjelaskan, petugas panwas yang meninggal itu, yakni Edikito Santiago, yang bertugas mengawasi TPS 21 Kelurahan Manumutin, Kecamatan Atambua, Kabupaten Belu.

Kemudian Agustinus Pati Roge yang bertugas mengawasi TPS 1 Desa Gaura, Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat.

"Kami dari Bawaslu Provinsi NTT turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya dua orang pengawas di kabupaten itu," ucap Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com