Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus Bendera HTI di Kampanye Prabowo, Ngotot Enggan Turunkan Bendera hingga BPN Bantah Undang HTI

Kompas.com - 01/04/2019, 13:47 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

3. Selain bendera HTI, banyak anak-anak ikut kampanye

Bawaslu Manado telah membuat laporan hasil pengawasan (LHP) dan akan segera meminta klarifikasi kepada pihak Prabowo-Sandiaga.

"Ada dua hal penting dalam LHP itu. Pertama, banyak anak-anak dalam lingkaran kampanye. Kedua, bendera tersebut. Kemungkinan, Senin (25/3/2019) hari ini kita menyurat ke Badan Pemenangan Daerah (BPD) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Sulut untuk dimintai keterangan dan klarifikasi," kata Taufik.

Seperti diketahui, pada Minggu (24/3/2019), Prabowo menggelar kampanye terbuka di Manado.

Baca Juga: Kampanye di Manado, Prabowo Sebut Kebocoran Anggaran Negara Rp 1.000 Triliun

4. Tanggapan BPN terkait bendera HTI di Manado

Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hidayat Nur Wahid saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019).  KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hidayat Nur Wahid saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019).

Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid membantah adanya bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat kampanye rapat umum Prabowo di Manado, Minggu.

Hidayat mengatakan, bendera berwarna hitam dengan tulisan huruf Arab berwarna putih bukanlah bendera HTI. Sebab tulisan itu berlafaskan "La Ilaha Illallah" atau kalimat tauhid, yang artinya yang artinya tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Allah.

"Bendera HTI bukan bendera dengan tulisan 'La Ilaha Illallah' saja," ujar Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/3/2019).

Hidayat menjelaskan, berdasarkan pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri, bendera HTI merupakan bendera yang bertuliskan kalimaf tauhid. Kemudian di bawah kalimat itu tertera nama organisasi Hizbut Tahrir Indonesia.

"Bendera HTI kalau kata Kementerian Dalam Negeri ada tulisan 'La Ilaha Illallah', di bawahnya ada tulisan Hizbut Tahrir," kata Hidayat.

Baca Juga: TKN Jokowi-Ma'ruf Sebut Ada Bendera HTI di Kampanye Prabowo, Ini Kata Fadli Zon

5. BPN: Tidak ada instruksi membawa bendera HTI

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berkampanye di hadapan massa pendukung di Lapangan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Minggu (24/3/2019) sekitar pukul 11.30 Wita. Ia didampingi pimpinan partai politik koaliasi.KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berkampanye di hadapan massa pendukung di Lapangan Ternate Baru, Kecamatan Singkil, Minggu (24/3/2019) sekitar pukul 11.30 Wita. Ia didampingi pimpinan partai politik koaliasi.

Sekretaris BPD Prabowo-Sandiaga di Sulut Ayub Ali Albugis mengatakan, partai koalisi Prabowo-Sandiaga tidak pernah mengundang organisasi terlarang yang sudah ditetapkan Kementerian Hukum dan HAM.

"Tetapi kalau itu pun ada yang hadir, kami tim pemenangan Prabowo-Sandi di Sulut tidak bertanggung jawab atas kehadiran beliau. Karena kami tidak melihat orang per orang dari mana dia datang. Karena sulit untuk dibendung. Kadang kita bisa melihat, kadang kita tidak terkontrol," kata Ayub, dalam jumpa pers Senin (25/3/2019) sore.

"Yang jelas, dari PAN, PKS, Gerindra, Demokrat, dan Berkarya tidak pernah menginstruksikan mengundang organisasi-organisasi terlarang di negara yang kita cintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," lanjut Ayub.

Baca Juga: BPN Bantah Ada Bendera HTI dalam Kampanye Prabowo di Manado

Sumber: KOMPAS.com (Skivo Marcelino Mandey, Kristian Erdianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com